Mayat Dalam Koper di Kendal
Pelaku Ungkap Motif Pembunuhan Dalam Koper Merah dan Mutilasi Uswatun Khasanah, Ini 5 Alasan Antok
Antok, yang juga dikenal sebagai ketua ranting perguruan pencak silat dan anggota LSM, mengungkapkan sejumlah alasan di balik tindakannya.
TRIBUN-BALI.COM - Pelaku Ungkap Motif Pembunuhan Dalam Koper Merah dan Mutilasi Uswatun Khasanah, Ini 5 Alasan Antok
Kasus mutilasi Uswatun Khasanah oleh Antok Tulungagung menjadi sorotan besar di Jawa Timur.
Antok, yang juga dikenal sebagai ketua ranting perguruan pencak silat dan anggota LSM, mengungkapkan sejumlah alasan di balik tindakannya kepada penyidik Polda Jatim.
1. Cemburu Berat Setelah Melihat Pria Lain di Kos Korban
Alasan pertama yang diungkap Antok adalah rasa cemburu yang memuncak setelah mendapati Uswatun Khasanah memasukkan pria lain ke kamar kosnya di Tulungagung.
“Karena korban ketahuan memasukkan laki-laki ke kosannya,” ujar Kombes Pol Farman, Direktur Ditreskrimum Polda Jatim.
Sebelumnya, diketahui korban menyewa kamar kos di Jalan Panglima Sudirman, Tulungagung, selama ia bekerja sebagai pemandu lagu.
2. Menipu Warga Sebagai Suami Siri Korban
Antok mengaku kepada warga sekitar kos korban sebagai suami siri Uswatun Khasanah, meski penyelidikan polisi membuktikan bahwa klaim tersebut tidak benar.
Baca juga: UPDATE! Bagian Kepala Korban Mutilasi Koper Merah di Kendal Telah Ditemukan di Trenggalek
Tindakan ini berlangsung selama tiga tahun, meskipun Antok sudah memiliki istri sah dan dua anak perempuan.
“Di sekitar kosan korban, tersangka mengaku sebagai suami siri,” tambah Kombes Pol Farman.
3. Korban Sering Menghina Anak Tersangka
Antok mengungkapkan bahwa ia sakit hati karena korban pernah menyumpahi anak perempuannya menjadi PSK saat dewasa.
“Mohon maaf, PSK. Nah itu membuat tersangka sakit hati,” ujar Farman saat konferensi pers.
4. Dendam karena Diminta Menghilangkan Anak Kedua Tersangka
Antok juga mengaku menyimpan dendam karena korban meminta dirinya untuk menghilangkan anak kedua yang lahir dari pernikahannya dengan istri sah.
“Korban juga tidak terima kalau pelaku memiliki anak kedua,” jelas Farman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.