Siswa Tertimpa Pohon di Jembrana

JADI PERJALANAN TERAKHIR! Putu Esa Tak Sampai Sekolah di Jembrana, Sopir Telah Beri Isyarat

JADI PERJALANAN TERAKHIR! Putu Esa Tak Sampai Sekolah di Jembrana, Sopir Telah Beri Isyarat

|
istimewa
KORBAN KECELAKAAN- Suasana pasca seorang siswa SMA tertimpa pohon tumbang di Jalur Nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Rabu 5 Pebruari 2025 pagi. Korban yang diketahui bernama I Putu Esa Ananta akhirnya dinyatakan meninggal dunia akibat CKB yang dideritanya. Siswa SMA di Jembrana Tewas Usai Tertimpa Pohon Tumbang, Alami Cedera Kepala Berat 

 


TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Nasib naas dialami siswa bernama Putu Esa Ananta, dirinya tewas dalam perjalanan ke sekolah di Jembrana akibat pohon tumbang.

Korban pohon tumbang tersebut diketahui merupakan siswa SMAN 1 Melaya.

Kejadian pohon tumbang di wilayah Jembrana itu terjadi pada Rabu 5 Februari 2025 pagi.

Baca juga: TURUT BERDUKA! 8 Orang Tewas di Jalanan, Kecelakaan Beruntun 6 Mobil, Berawal Rem Blong

TKP pohon tumbang berada di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana.

Korban pohon tumbang tersebut diketahui berasal dari Lingkungan Samiana Gilimanuk.

Peristiwa pohon tumbang terjadi di Kilometer 123-124 atau sebelah barat petilasan Mbah Temon, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, sekitar pukul 06.30 WITA. 

Baca juga: Gedung Kantor Pengadilan Negeri Badung Diresmikan, Kini Resmi Miliki Pengadilan Negeri Kelas IIA

Bermula dari siswa kelas XI SMAN 1 Melaya tersebut berangkat dari rumahnya hendak ke sekolah.

Tak disangka, ketika tiba di TKP, korban menerima musibah pohon tumbang, pohon kayu itu jenis albesia dengan diameter kurang lebih 40 centimeter tersebut.

Warga yang melihat pohon tumbang langsung bergegas ke TKP dan mengevaluasi korban ke Puskesmas II Melaya.

Korban sempat menerima perawatan oleh tim medis Puskesmas Melaya

Hanya saja, sejam pasca kejadian dokter Puskesmas Melaya menyatakan Putu Esa meninggal dunia akibat cedera kepala berat (CKB) yang dideritanya. 

"Sesuai keterangan sopir truk (saksi), sudah sempat mengisyaratkan korban. Karena dia melihat kayu tersebut sudah dalam posisi miring perlahan akan roboh," kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi saat dikonfirmasi.

Dia melanjutkan, namun sayangnya korban tak memperhatikan isyarat sopir tersebut.

Korban pun menyalip sopir tersebut dan  saat bersamaan pohon tumbang menimpa korban. 

Sepeda motor korban mengalami rusak berat akibat pohon tumbang dan diamankan di Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk.

Kemudian petugas gabungan dari Polsek Gilimanuk bersama Personil Yon C Sat Brimob Bali melaksanakan evakuasi pohon tumbang guna memperlancar arus lalulintas di jalur utama Gilimanuk-Denpasar.

"Korban sempat dirawat di faskes terdekat tapi nyawanya tak tertolong karena korban disebutkan mengalami CKB oleh dokter yang menangani," ungkapnya. 

Putu Esa Dikenal Aktif dan Siswa Berprestasi

Pihak sekolah membenarkan bahwa siswa yang meninggal akibat pohon tumbang di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk adalah keluarga besar SMAN 1 Melaya, Jembrana, Rabu 5 Februari 2025. 

SMAN 1 Melaya berduka usai peristiwa tersebut menimpa salah satu siswanya.

Diketahui, I Putu Esa Ananta Veda (16) merupakan siswa Kelas XI 6 di sekolah setempat.

"Nggih, kecelakaan tadi pagi saat menuju sekolah," kata Kepala SMAN 1 Melaya, I Ketut Widia saat dikonfirmasi, Rabu 5 Pebruari 2025. 

Dia mengakui, keluarga besar SMAN 1 Melaya sangat berduka atas kehilangan salah satu siswanya tersebut.

Apalagi, sosok I Putu Esa ini merupakan salah satu siswa yang rajin, aktif di organisasi dan jadi salah satu kebanggan Smansaya (sebutan SMAN 1 Melaya). 

"Sosoknya anak yang rajin, aktif dalam kegiatan organisasi seperti OSIS, dan berprestasi. Kami sangat merasa kehilangan," ungkapnya. 

Ketut Widia juga menyebutkan, banyak prestasi yang telah diukir oleh almarhum Putu Esa ini.

Diantaranya, Juara 2 Lomba Film Pendek HUT Pramuka KwarDa Bali, sebagai peserta Pertikawan Bali Nusra 2023, Juara 3 story Telling Nasional dalam rang PerTikawan Nasional 2024, kemudian melanjutkan lagi sebagai Peserta Pertikawan Nasional 2024 Kontingen Bali.

Kemudian juga pernah sebagai Pemenang Golden Medali Olimpiade Bahasa Inggris Universitas Mahendradatta 2024 lalu.

"Kami keluarga SMAN 1 Melaya menyampaikan duka yang mendalam kepada almarhum. Dumogi amor ing acintya," ucapnya mewakili keluarga besar SMAN 1 Melaya.

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved