Hari Raya Sarasawati

Doa-doa yang Dipanjatkan Saat Hari Raya Saraswati dan Maknanya

Pada Hari Raya Saraswati, umat Hindu memanjatkan berbagai doa sebagai ungkapan syukur atas anugerah ilmu pengetahuan yang diberikan Dewi Saraswati

Editor: Putu Kartika Viktriani
Dok. Tribun Bali
ILUSTRASI SEMBAHYANG - Umat Hindu tengah melakukan persembahyangan. Berikut adalah doa-doa yang dipanjatkan saat Hari Raya Saraswati dan maknanya. 

TRIBUN-BALI.COM - Pada Hari Raya Saraswati, umat Hindu memanjatkan berbagai doa sebagai ungkapan syukur atas anugerah ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Dewi Saraswati.

Doa-doa ini tidak hanya bertujuan untuk memohon kebijaksanaan dan kecerdasan, tetapi juga untuk membersihkan hati serta pikiran agar ilmu yang diperoleh dapat digunakan dengan baik dan bijaksana.

Makna dari doa-doa ini sangat mendalam, mencerminkan penghormatan terhadap ilmu sebagai cahaya kehidupan yang membimbing manusia menuju kebenaran dan kebijaksanaan.

Selain itu, doa-doa pada hari suci ini juga menjadi wujud harapan agar berkah ilmu pengetahuan dapat membawa kesejahteraan bagi diri sendiri dan masyarakat.

 

Dilansir dari situs Disbud Kabupaten Buleleng, upacara pada hari Saraswati, pustaka-pustaka, lontar-lontar, buku-buku dan alat-alat tulis menulis yang mengandung ajaran atau berguna untuk ajaran-ajaran agama, kesusilaan dan sebagainya, dibersihkan, dikumpulkan dan diatur pada suatu tempat, di pura, di pemerajan atau di dalam bilik untuk diupacarai.

Baca juga: Ramalan Baik Buruknya Hari 8 Februari 2025 dalam Kalender Bali, Sabtu Umanis Watugunung: Saraswati

Widhi widhana (bebanten = sesajen) terdiri dari peras daksina, bebanten dan sesayut Saraswati, rayunan putih kuning serta canang-canang, pasepan, tepung tawar, bunga, sesangku (samba = gelas), air suci bersih dan bija (beras) kuning.

Pemujaan / permohonan Tirtha Saraswati dilakukan mempergunakan bahan-bahan: air, bija, menyan astanggi dan bunga.

Ambil setangkai bunga, pujakan mantra: Om, puspa danta ya namah.
Sesudahnya dimasukkan kedalam sangku. Ambil menyan astanggi, dengan mantram“Om, agnir, jyotir, Om, dupam samar payami“. Kemudian masukkan ke dalam pedupaan (pasepan).

Ambil beras kuning dengan mantram : “Om, kung kumara wijaya Om phat“.
Masukkan kedalam sesangku.

Setangkai bunga dipegang, memusti dengan anggaranasika, dengan mantram:
Mantra Artinya

Om, Saraswati namostu bhyam Warade kama rupini Siddha rastu karaksami Siddhi bhawantu sadam. Om, Dewi Saraswati yang mulia dan maha indah,cantik dan maha mulia.

Semoga kami dilindungi dengan sesempurna-sempurnanya. Semoga kami selalu dilimpahi kekuatan.

Om, Pranamya sarwa dewanca
para matma nama wanca.
rupa siddhi myaham.

Om, kami selalu bersedia menerima restuMu ya para Dewa dan Hyang Widhi, yang mempunyai tangan kuat. Saraswati yang berbadan suci mulia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved