Berita Bali

21 Kapal Perang Asing Ikuti MNEK 2025, Milik Korea dan Prancis Sudah Berada di Perairan Bali

Kapal Perang Asing Korea dan Prancis Sudah Berada di Perairan Bali Ikuti MNEK 2025. 37 Negara, 21 Kapal Perang Asing, 3.000 Pelaut Dunia

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
MEMBERI KETERANGAN - Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Yayan Sofiyan di Nusa Dua Beach Hotel and Resort pada Kamis 13 Februari 2025 malam. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapal perang milik negara Korea dan Prancis sudah berlabuh di perairan Bali untuk mengikuti kegiatan kegiatan 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 yang digelar di Pulau Bali pada 15-22 Februari 2025.

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Yayan Sofiyan mengatakan, total ada 21 kapal perang yang sudah mengonfirmasi hadir di Bali dalam kegiatan multilateral ini, sedangkan Indonesia mengerahkan 17 KRI-nya dan total sedikitnya ada 3.000 pelaut dunia hadir.

"Dari Korea Selatan dan Prancis sudah datang mereka mungkin ingin melihat Bali lebih dini dengan tradisi dan budayanya yang kental. Sementara dari negara lain masih dalam perjalanan ke Bali, ada ekitar 3.000 pelaut yang hadir," kata Laksda Yayan saat dijumpai Tribun Bali di Nusa Dua Beach Hotel and Resort pada Kamis 13 Februari 2025 malam. 

Sementara itu dilihat dari kepesertaan, total terdapat 37 negara yang mengikuti kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 ke lima dan International Maritime Security Symposium (MISS) ke enam ini.

Rencananya pembukaan kegiatan latihan non perang itu dihadiri Presiden Prabowo Subianto di Pelabuhan Benoa, pada Minggu 16 Februari 2025. 

Baca juga: Puluhan Kapal Perang Negara Dunia Gelar Latihan Bersama di Bali

Negara-negara yang terlibat dalam latihan bersama itu adalah negara besar yang memiliki pengaruh kuat dan hubungan diplomasi baik dengan Indonesia semisal Amerika Serikat, Rusia, Cina, Inggris, Perancis, dan Uni Emirat Arab. 

"Pada dasarnya latihan ini digelar dalam rangka bantuan kemanusiaan apabila suatu negara menghadapi bencana alam, Kami tidak berpihak ke blok manapun, dan mencoba untuk merangkul semuanya. MNEK juga berkontribusi pada stabilitas regional dan global serta penanggulangan bencana," tuturnya.

“TNI AL memiliki tugas salah satunya adalah diplomasi, mendukung kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," beber Laksda Yayan Sofiyan

Di dalam MNEK bakal dilatihkan bagaimana kolaborasi dan komunikasi untuk mengirimkan bantuan melalui alutsista militer ke negara yang tertimpa bencana alam. 

"Jadi bantuan-bantuan kemanusiaan menghadapi bencana alam sehingga terkoordonasi dengan baik dan tepat sasaran," beber Jenderal Bintang Dua di pundak ini. 

Adapun rangkaian gelaran 5th MNEK 2025 diantaranya Engineering Civic Action Program (ENCAP) akak digelar program kemanusiaan dengan membangun fasilitas umum seperti jalan dan tempat ibadah di Desa Antiga Kelod, Kabupaten Karangasem, Bali

Selain itu, terdapat Medical Civic Action Program (MEDCAP) yaitu program bakti kesehatan kepada masyarakat yang meliputi pemeriksaan kesehatan lengkap, pemeriksaan kesehatan gigi, sunatan massal, donor darah, operasi medis kecil di KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo-991 (KRI WSH-991) yang bersandar di Dermaga Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem pada 17 Februari ini. 

Seluruh partisipan yang menghadirkan kapal perang diberikan kesempatan untuk sandar di Pelabuhan Benoa. Pada saat itu masyarakat bisa berkunjung. Masyarakat bisa melihat kapal perang Amerika Serikat, kapal perang Rusia, dan kapal perang negara lainnya. 

"Kapal itu nanti akan gelar open ship yang merupakan salah satu tradisi angkatan laut dunia. Kapal perang Korea Selatan dan Perancis sudah tiba di Indonesia. Sementara kapal perang negara lainnya masih dalam perjalanan," ujar dia.

Sementara dalam kegiatan IMSS setiap negara yang hadir membagikan pengalaman dalam menangani bencana alam di negaranya. Semisal Indonesia yang punya pengalaman menangani bencana alam Tsunami Aceh tahun 2004 silam.

"Kegiatan ini memperkuat kebijakan luar negeri pemerintah maupun TNI. Kehadiran negara besar dalam kegiatan ini menunjukan betapa pentingnya Indonesia dalam percaturan regional maupun internasional," ujarnya.

Kegiatan The 5th MNEK mengusung tema “Maritime Partnership for Peace and Stability”  bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara negara-negara peserta, berkontribusi pada pemeliharaan dan peningkatan stabilitas keamanan, meningkatkan interoperabilitas serta meningkatkan profesionalisme prajurit matra laut.

"Persiapan akhir sudah dilaksanakan. Koordinasi dengan defense atase dari berbagai negara sudah dilaksanakan. Kita bersyukur animo dari peserta ini sangat tinggi," bebernya.

"MNEK ini sejak digelar sejak 2014 selalu ramai. Inilah salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam percaturan regional maupun internasional," jabar Asops.

Di samping itu, Asops Kasal menyampaikan MNEK 2025 dengan ribuan pelaut dunia yang datang ke Bali juga tentunya juga berdampak pada perekonomian Bali.

"Perekonomian dalam waktu penyelenggaran itu bergerak akan memberikan kontribusi terhadap UMKM, dari aspek tourism sejumlah paket wisata yang ada di Bali ini bergerak dinamikanya akan  memberikan devisa yang cukup tinggi," tuturnya.  

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved