Harga Emas Hari Ini
HARGA EMAS Stabil dan Tren Naik Berlanjut, Simak Alasannya Berikut Ini
Harga emas bertahan stabil pada hari Jumat dan diperkirakan masih dalam tren kenaikan untuk mingguan ketujuh berturut-turut.
TRIBUN-BALI.COM - Harga emas bertahan stabil pada hari Jumat dan diperkirakan masih dalam tren kenaikan untuk mingguan ketujuh berturut-turut. Ini didorong rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS memicu kekhawatiran akan perang dagang global.
Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.932 per ons troi, cenderung stabil atau naik 0,04 persen dalam 24 jam terakhir pada Jumat (14/2) pukul 13.21 WIB. Beriringan emas Antam juga menyentuh rekor tertingginya di Rp 1.701.000 per gram.
Melansir Reuters, pada hari Kamis (13/2) Trump menugaskan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS. Targetnya termasuk China, Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa.
Baca juga: DAMPAK Cuaca Buruk, Diduga Sebabkan Lumba-lumba Mati di Karangasem Bali
Baca juga: MENDIANG Putu Esa Diaben, Widia: Penghormatan Terakhir, Upacara Dihadiri Teman Sekolah

Direktur Kedia Commodities yang berbasis di Mumbai, Ajay Kedia menyebutkan pemicu utama harga emas minggu ini adalah pengumuman Trump untuk memberlakukan tarif timbal balik.
Hal itu menciptakan kekhawatiran perang tarif dan dapat berdampak pada ekonomi global. “Pasar sedikit overbought, yang dapat menciptakan beberapa keuntungan teknikal setelah mendekati level US$ 3.000, kata Kedia.
Sementara itu, data indeks harga produsen (PPI) AS mengalami kenaikan yang kuat di bulan Januari. Ini menyusul laporan inflasi pada hari Rabu yang menunjukkan bahwa harga konsumen telah meningkat pada laju tercepat dalam hampir satu setengah tahun.
Data PPI memberikan lebih banyak bukti bahwa inflasi kembali meningkat dan memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga sebelum paruh kedua tahun ini.
Kepala Makro Global di Tastylive, Ilya Spivak menuturkan bahwa terobosan perdagangan AS-China, de-eskalasi dalam konflik Rusia-Ukraina atau Israel-Hamas, atau data AS yang kuat yang membuat penurunan suku bunga The Fed tidak mungkin terjadi tahun ini.
“Hal itu merupakan alasan yang memungkinkan harga emas turun dan semuanya tampaknya tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat,” katanya. (kontan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.