Berita Jembrana
MENDIANG Putu Esa Diaben, Widia: Penghormatan Terakhir, Upacara Dihadiri Teman Sekolah
Upacara pengabenan almarhum I Putu Esa Ananta Veda (16) dilaksanakan di Setra Desa Adat Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (14/2).
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Upacara pengabenan almarhum I Putu Esa Ananta Veda (16) dilaksanakan di Setra Desa Adat Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (14/2).
Selain pihak keluarga dan kerabat, perwakilan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), teman sekelasnya, wali hingga seluruh siswa SMAN 1 Melaya yang berasal dari Gilimanuk ikut mengantarkannya.
Almarhum merupakan seorang siswa kelas XI 6 di SMAN 1 Melaya yang mengalami musibah tertimpa pohon tumbang saat melintas di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk belum lama ini.
"Nggih, sudah dilaksanakan tadi pagi," kata Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma saat dikonfirmasi, Jumat (14/2).
Baca juga: JASAD Bayi Perempuan Akhirnya Dikremasi, Hadir Para Pejabat Bangli, Polisi Sebut Masih Dalami Kasus!
Baca juga: SIKSA Pande Gede Putra Sampai Tewas, Kapolres Buleleng Sebut Tidak Ada Rasa Cemburu, Ini Motifnya!

Terpisah, Kepala SMAN 1 Melaya, I Ketut Widia mengatakan, sejumlah perwakilan dari Smansaya juga turut menghadiri prosesi upacara pengabenan almarhum. Mulai dari perwakilan OSIS, siswa atau teman sekelas almarhum, Wali kelas hingga seluruh siswa yang berasal dari Gilimanuk.
"Sebagai bentuk penghormatan terakhir, perwakilan kami mengikuti upacara pengabenan salah satu siswa kami yang dikenal berprestasi. Astungkara, upacara sudah berjalan dengan lancar," tegasnya.
Seorang siswa sekolah meninggal dunia usai tertimpa pohon tumbang di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana, Rabu (5/2) pagi. Adalah I Putu Esa Ananta (16) yang merupakan siswa SMAN 1 Melaya. Korban asal Lingkungan Samiana Gilimanuk tersebut tertimpa pohon saat akan menuju sekolahnya.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Kilometer 123-124 atau sebelah barat petilasan Mbah Temon, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, sekitar pukul 06.30 Wita.
Bermula dari siswa kelas XI tersebut berangkat dari rumahnya hendak ke sekolah. Tak disangka, ketika tiba di TKP, korban mendapatkan musibah tertimpa pohon kayu jenis albesia dengan diameter kurang lebih 40 centimeter tersebut.
Warga yang melihat peristiwa tersebut langsung bergegas ke TKP dan mengevaluasi korban ke Puskesmas II Melaya. Korban sempat menerima perawatan oleh tim medis setempat. Hanya saja, sejam pasca kejadian dokter setempat menyatakan Putu Esa meninggal dunia akibat cedera kepala berat (CKB) yang dideritanya.
"Sesuai keterangan sopir truk (saksi), sudah sempat mengisyaratkan korban. Karena dia melihat kayu tersebut sudah dalam posisi miring perlahan alam roboh," kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi saat dikonfirmasi, Rabu (5/2). (mpa).
2 Peserta PPPK Mengundurkan Diri! Status Dua Orang Lulus Seleksi PPPK Jembrana Dibatalkan |
![]() |
---|
NELAYAN Diminta Waspada & Selamatkan Perahu, Wilayah Pesisir Jembrana Berpotensi Banjir Rob |
![]() |
---|
Sebulan Lima Nyawa Melayang karena Lakalantas di Jalur Maut Jembrana, Termasuk Bapak dan Anak Ini |
![]() |
---|
Wilayah Pesisir Jembrana Berpotensi Banjir Rob, Nelayan Diminta Waspada dan Selamatkan Perahu |
![]() |
---|
12 Rusa Timor Dilepasliarkan di Kawasan TNBB, Kehidupan Rusa di Alam Liar Terancam Perburuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.