Penusukan di Denpasar
Sang Istri Kenang Jalinan Asmara dengan Parwata: Berteman Sejak SD, Pacaran 2 Tahun Sebelum Menikah
Saat ditemui Tribun Bali di rumah duka, Selasa 18 Februari 2025 Komang Ayu mengisahkan bagaimana awal pertemuannya dengan Kadek Parwata.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
Komang Ayu mengatakan saat kejadian tersebut ia berada di rumah bersama kedua anak-anaknya yang masih kecil.
“Waktu itu di rumah, temannya jam 2 datang ke sini, langsung diajak ke Rumah Sakit, setelah sampai di Rumah Sakit, sudah tidak ada (meninggal). Dibawanya ke RS Bakti Rahayu,” kenang Ayu mengingat peristiwa kelam itu.
Komang Ayu menuturkan, saat itu suaminya berpamitan pergi untuk melayat pada pukul 19.30 Wita.
Sebetulnya Komang sudah meminta Kadek Parwata untuk tidak pergi melayat.
“Dia pamitan melayat, sebenarnya sih saya tidak kasih, kalau tidak kasih nanti dia marah, ya sudah saya izinkan. Saya juga tidak tahu juga kayak gini kejadianya, kalau tahu begitu saya gak izinkan,” sesalnya.
Kadek Parwata diketahui kesehariannya bekerja sebagai cleaning service di Petitenget.
Almarhum juga saban hari mengurus kedua anaknya.
Ia mengantar dan menjemput anak sekolah.
“Saya sama suami kerja dibedakan shift, kalau dia siang saya pagi. Biar ada yang antar jemput,” sambung Ayu.
Perempuan asal Pejeng, Gianyar, ini menuturkan anak-anaknya masih belum paham jika ayahnya sudah berpulang.
“Saya rasa belum (tahu), nanti pelan-pelan pasti mereka tahu, itu anak kesayangannya yang paling kecil, waktu pulang penguburan dia menangis, katanya lihat di mimpi bapak dadah-dadah (lambaikan tangan),” ujarnya dengan terbata-bata menyisakan kesedihan yang mendalam.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.