Penemuan Mayat di Karangasem

Tragis! Ketut Kari Tinggalkan Wasiat Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Bukit di Karangasem Bali

Warga Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, dikejutkan oleh penemuan jenazah seorang pria di area perbukitan pada Kamis 20 Februari 2025.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
PENEMUAN JENAZAH - Warga di Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali dikagetkan dengan penemuan jenazah laki-laki di wilayah perbukitan, Kamis 20 Februari 2025. Tragis! Ketut Kari Tinggalkan Wasiat Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Bukit di Karangasem Bali 

TRIBUN-BALI.COM - Warga Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali dikejutkan oleh penemuan jenazah seorang pria di area perbukitan pada Kamis 20 Februari 2025. 

Pria tersebut diketahui bernama I Ketut Kari (50), warga setempat, yang diduga mengakhiri hidupnya akibat permasalahan ekonomi.

Penemuan Jenazah Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana, menjelaskan bahwa jenazah Ketut Kari pertama kali ditemukan oleh sepupunya sekitar pukul 07.00 WITA saat mencari rumput untuk pakan sapi.

Saat berada di perbukitan, saksi melihat jenazah tergantung di pohon jambu.

“Kaget dan takut, saksi segera turun dari bukit untuk memberitahukan peristiwa ini kepada istrinya,” ungkap Sukadana.

 

Informasi tersebut kemudian menyebar ke warga lainnya dan sampai ke pihak kepolisian dari Polsek Abang.

Petugas bersama warga setempat segera mengevakuasi jenazah Ketut Kari dan membawanya ke Puskesmas Abang II untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: VIDEO Pelaku Hipnotis yang Meresahkan Warga di Bali Dibekuk di GWK Cultural Park

Hasil Pemeriksaan dan Temuan Surat Wasiat Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Namun, terdapat luka jerat melingkar di leher sedalam 0,5 cm. Diperkirakan korban telah meninggal lebih dari 12 jam, tetapi kurang dari 24 jam sebelum ditemukan.

Yang lebih mengejutkan, di dalam saku jaket hoodie yang dikenakan korban ditemukan sebuah surat wasiat yang diduga ditulis tangan oleh korban sendiri.

Surat tersebut dilipat bersama sebuah foto dirinya dengan sang istri.

“Berdasarkan isi surat, korban diduga mengalami kesulitan ekonomi,” jelas Sukadana.

Setelah membaca surat tersebut, keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menaruh kecurigaan terhadap penyebab kematiannya.

Mereka juga menolak untuk dilakukan otopsi.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya dukungan emosional dan ekonomi dalam menghadapi kesulitan hidup.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami tekanan berat, jangan ragu untuk mencari bantuan dan berbicara dengan orang yang dipercaya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved