Seputar Bali

Dampak Polemik dan Masalah Internal, Nelayan di Gianyar Tak Dapat BBM, Perlu Atensi Pemerintah

Adanya masalah internal di salah satu SPBU di Bypass Ida Bagus Mantra sepertinya berdampak besar pada nelayan di Gianyar

|
TribunBali/I Wayan Eri Gunarta
Pantai Lebih, Gianyar, Bali - Dampak Polemik Kasus Korupsi PT Pertamina, Nelayan di Gianyar Tak Dapat BBM, Atensi Pemerintah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Adanya masalah internal di salah satu SPBU di Bypass Ida Bagus Mantra sepertinya berdampak besar pada nelayan di Gianyar.

Nelayan di Pantai Lebih, Gianyar, Bali mengaku kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk melaut mencari ikan.

Hal ini membuat para nelayan mengharapkan atensi khusus dari pemerintah daerah agar bisa mendapatkan bahan bakar yang lebih banyak karena nelayan harus mencari ikan jauh ke tengah lautan.

Sebanyak 70 lebih nelayan Pantai Lebih mengaku kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk menggerakkan kapal-kapalnya kecil mereka.

Baca juga: CEGAH Aksi Premanisme dan Kriminalitas, Kapolres Badung Langsung Pimpin Patroli 3 Pilar

Hal tersebut disebabkan SPBU di Bypass Prof Ida Bagus Mantra kawasan Desa Lebih saat ini tutup, karena persoalan internal SPBU yang terdampak pada nasib para nelayan.

Sebab, kuota BBM nelayan yang dijaminkan pemerintah selama ini, terdata di SPBU tersebut.

Sementara jika mencari SPBU lain, lokasinya relatif jauh, bahkan sampai ke Kabupaten Klungkung.

Belum lagi, mereka tidak bisa mendapatkan jumlah BBM sesuai kebutuhan melaut.

Seorang nelayan Pantai Lebih, I Wayan Join Hermanto, Minggu  2 Maret 2025 membenarkan bahwa saat ini pihaknya mengalami persoalan BBM.

Kata dia, kondisi tersebut sudah terjadi sejak sebulan lalu.

"Sejak sebulan kami kesulitan mendapatkan BBM, semangat nelayan sedang menggebu-gebu, tapi malah sulit BBM," ujar pria yang juga Danton Balawista BPBD Gianyar itu.

Baca juga: NEKAT, WNA Rusia Terjun ke Laut Nusa Penida bersama Motor yang Dikendarai

Selama ini, kata dia, dalam mendapatkan BBM, pihaknya mesti ke SPBU yang ada di Tegal Besar Klungkung, atau SPBU yang ada di Desa Pering ruas by Pass IB Mantra.

Masalahnya, BBM yang didapat terbatas sehingga akan membuat para nelayan kesulitan untuk mencapai ke tengah laut.

"Beli BBM di luar wilayah, kadang dapat kadang tidak. Lebih sering tidak dapat, karena kuota BBM nelayan sebelumnya ditempatkan di SPBU yang tutup ini," ujarnya.

Atas persoalan ini, Hermanto berharap pemerintah bisa memberikan solusi atas kebutuhan BBM nelayan di Pantai Lebih.

Baca juga: Bayar Parkir di Denpasar Bisa Gunakan e-Money

"Mungkin semacam mobil tangki yang datang setiap minggu, nanti BBM nya kami stok untuk kebutuhan melaut," ujarnya.

Terkait alasan BBM ini sangat dibutuhkan, karena kata Hermanto, ikan-ikan belum muncul ke pinggir pantai, sehingga nelayan harus berlayar ke dalam sampai sekitar 4 kilometer.

Dia mengungkapkan, jika berada di tengah, hasil tangkapan dipastikan menggiurkan, karena ikan-ikan besar sudah naik ke permukaan.

"Karena melaut agak ke tengah untuk dapat ikan besar, nelayan butuh BBM. Namun BBM sulit didapat,”

“Bila BBM terus susah di dapat, maka peluang nelayan mendapat tangkapan di bulan-bulan ini hilang,”

“Apalagi saat ini cuaca dan ombak sangat mendukung nelayan untuk menangkap ikan," ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved