Berita Gianyar

Penanganan Stunting di Gianyar Masih Menantang, Kepala Dinas Kesehatan Harapkan Hal Ini

Berdasarkan catatan Tribun Bali, penanganan stunting di Kabupaten Gianyar telah dilakukan sejak tahun 2018. 

Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi stunting - Penanganan Stunting di Gianyar Masih Menantang, Kepala Dinas Kesehatan Harapkan Hal Ini 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Meskipun telah dilakukan berbagai upaya, penanganan stunting di Kabupaten Gianyar masih menantang. 

Berdasarkan data terbaru, prevalensi balita stunting di Gianyar masih sebesar 6,3 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, menjelaskan bahwa penanganan stunting dilakukan dalam bentuk intervensi spesifik dan sensitif. 

Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting, sedangkan intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting.

Baca juga: Pemkot Denpasar Lakukan Beragam Upaya Turunkan Angka Stunting

Dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting, Kementerian Kesehatan RI telah memberikan dukungan sarana dan prasarana melalui hibah tahun 2023. 

Dukungan tersebut berupa pemenuhan alat Antropometri Kit kepada seluruh UPTD Puskesmas dan Posyandu, serta alat USG untuk UPTD Puskesmas.

Namun, penanganan stunting di Gianyar masih menantang. 

Berdasarkan catatan Tribun Bali, penanganan stunting di Kabupaten Gianyar telah dilakukan sejak tahun 2018. 

Namun, angka stunting di Gianyar masih fluktuatif, yaitu 44,99 persen sebelum tahun 2018, 5,1 persen pada tahun 2021, dan kembali naik ke 6,3 persen pada tahun 2022 dan 2023. 

"Survei untuk angka stunting di tahun 2024 dilakukan pada 7 Oktober -12 Desember, dan hasilnya belum diketahui," ujar Ariyuni.

Untuk meningkatkan upaya penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah melibatkan peran desa. 

Di tahun 2024, desa-desa di Gianyar mengalokasikan dana desa sebesar 20 persen untuk penanganan stunting, yang mencapai total Rp 17,3 miliar.

Ariyuni berharap agar masyarakat, terutama orang tua yang mempunyai balita, secara rutin datang ke posyandu setiap bulannya untuk pemantauan pertumbuhan balita sehingga diketahui status gizi balitanya. 

"Dengan demikian, upaya pencegahan dan penurunan stunting dapat dilakukan secara efektif," ujarnya. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved