bisnis
Daihatsu Gran Max Pick Up di Bali Tumbuh Tinggi, Penjualan Tembus 1.220 Unit
Saat ditemui, Anif datang bersama sejumlah anggota komunitasnya. Sebagian dari mereka memiliki lebih dari satu unit Gran Max PU untuk armada operasion
Penulis: Kambali | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Daihatsu Gran Max Pick Up (PU) meraih pertumbuhan signifikan di Bali.
Bahkan, pertumbuhan Gran Max PU jauh di atas pertumbuhan market kendaraan komersial.
Data registrasi di kepolisian atau Polreg mengungkapkan, sepanjang tahun 2024, total market pick up low di Bali sebanyak 3.695 unit atau naik 48 persen dari tahun 2023 yang cuma 2.492 unit.
Sepanjang tahun 2024 itu, Gran Max PU meraih penjualan 1.220 unit atau naik 63 persen jika dibandingkan penjualan tahun 2023 yang 749 unit. Dengan pencapaian itu, market share Gran Max PU juga naik signifikan dari 30,06 persen di tahun 2023 menjadi 33,02 persen.
Baca juga: SATPOL PP Badung Siap Amankan Nyepi & Idul Fitri, Sinergi Polres Badung Dukung Operasi Ketupat Agung
Baca juga: Swiss-Belhotel Rainforest Hadirkan Iftar Istimewa Bernuansa Kampoëng Ramadhan di Oak Restaurant
Pertumbuhan kendaraan komersial itu seiring tumbuhnya perekonomian Bali. Bank Indonesia Provinsi Bali menyebutkan, Bali berada di peringkat 10 dari 38 provinsi di Indonesia dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Bali secara keseluruhan 2024 tumbuh positif pada 5,48% (yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menyebutkan, lapangan usaha Akomodasi, Makan, dan Minum (Akmamin) menjadi kontributor utama ekonomi Bali tumbuh sebesar 10,24% (yoy). Kinerja lapangan usaha ini didukung tingginya kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 17,65%.
Tumbuhnya lapangan usaha akmamin juga berdampak pada bisnis angkutan logistik. Seperti diakui Ketua Komunitas Pick Up Bali Community (PBC) Anif Budi Hartanto.
Menurut dia, orderan untuk angkutan logistik, melalui aplikasi online terus meningkat sekitar 10-20 persen. Anif mengatakan, para pelaku usaha memilih armada yang andal dan hemat BBM. Gran Max PU menjadi pilihan karena menjawab kebutuhan para pelaku usaha logistik.
“Sebelum tahun 2009, saya memakai mobil merek lain. Saat Gran Max PU keluar, saya coba-coba, ternyata mobilnya hemat BBM dan bandel, tidak pernah rewel dipakai bertahun tahun. Padahal, dengan merek lain, di tahun kelima selalu ada trouble dan merembet hingga penggunaan BBM yang semakin boros,” tutur Anif kepada wartawan di Denpasar, Rabu (12/3).
Saat ditemui, Anif datang bersama sejumlah anggota komunitasnya. Sebagian dari mereka memiliki lebih dari satu unit Gran Max PU untuk armada operasionalnya.
Mereka mengaku, walaupun mobil Gran Max PU sudah berusia 10 tahun, belum memiliki trouble mesin yang berarti, paling hanya penggantian busi ataupun kanvas rem dan kopling.
Rata-rata, konsumsi BBM Gran Max PU tipe 1.300 CC dengan sarat muatan bisa 1:8 (satu liter untuk jarak tempuh 8 kilometer) malah bisa 1:15 dengan muatan standar.
“Gran Max kuat di kaki, stabil saat membawa muatan. Bahkan, bisa tetap stabil saat membawa muatan dua hingga tiga ton,” tutur dia.
Menurut Kepala Cabang PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation, Denpasar – Cokro Nidzo Muddin, dalam beberapa tahun ini, Gran Max PU mampu mengambil pasar yang tadinya dikuasai kompetitor.
2 RUTE Internasional Baru TransNusa Hubungkan Indonesia - Tiongkok, Pererat Hubungan Bilateral |
![]() |
---|
Pinjaman Nasabah Kopdes MP Tegal Harum Capai Rp900 Juta, Zulkifli: Pengganti Bansos Bagi yang Miskin |
![]() |
---|
LESU Industri Logistik, Asosiasi Soroti Daya Beli Lemah & Efisiensi Belanja, Harapan ke Pemerintah |
![]() |
---|
Bank Indonesia Berharap Pameran KKI Dorong Promosi UMKM Naik 40 Persen |
![]() |
---|
EKSPOR Furnitur ke AS Kena Tarif 19 Persen, HIMKI: Buyer Beralih ke Vietnam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.