Seputar Bali
HEBOH Mobil Dibakar Saat Pengabenan di Nusa Penida, PHDI Bali Sebut Tak Sampai Hangus, Layak Pakai
PHDI Bali memberikan komentar usai heboh sebuah mobil yang dikabarkan ikut dibakar dalam proses pengabenan di Nusa Penida
TRIBUN-BALI, DENPASAR – Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali memberikan komentar usai heboh sebuah mobil yang dikabarkan ikut dibakar dalam proses pengabenan di Nusa Penida.
Meski terdengar aneh karena membakar sebuah mobil, namun sejatinya mobil tersebut tidak dibakar sampai hangus karena hanya sebagai simbolis.
Bahkan, mobil tersebut ,masih layak dipakai dan rencananya akan hibahkan untuk desa adat.
Selain itu, simbolis ini merupakan permintaan terakhir mendiang dalam wasiatnya kepada anak-anaknya.
Baca juga: Sampaikan Hak Jawab, Lapas Kerobokan Bantah Keberadaan Narapidana Dalam Kasus Narkoba di Buleleng
Terkait hal viral ini, Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak, turut memberikan tanggapan. Di mana pria yang juga Ketua Umum Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi ini, juga hadir dalam palebon tersebut.
Ia mengatakan, adanya mobil di dalam sarana upacara merupakan permintaan mendiang yang tertuang dalam surat wasiat.
"Sehingga ahli waris tidak dalam rangka menambah-nambahkan sarana, karena beliau sosok yang sosial," kata Kenak, Rabu 12 Maret 2025.
Kenak menambahkan, berdasarkan penjelasan bendesa setempat, kendaraan tersebut tak sepenuhnya terbakar.
Usai kegiatan itu, mobil itu kemudian dihibahkan kepada desa adat. "Ada dua mobil, satu untuk lembu dan satu untuk wadah. Dan kedua mobil baru itu diserahkan kepada desa adat," paparnya.
Ia juga menambahkan, sebelum digunakan dalam pembakaran, tangki mobil dilepas dan ban juga digembosi.
"Dan mobil juga tidak terbakar semua. Dan kondisinya masih bagus," imbuhnya. Kenak menambahkan, mendiang dikenal sebagai orang dermawan semasa hidupnya dan rendah hati.
Baca juga: PULUHAN Unit Bus Trans Metro Dewata Terjual, Dishub Bali Sebut Kota Lain Lebih Membutuhkan

Baca juga: RUSAK Ogoh-ogoh Banjar Adat Kusuma Jati, Motif Sentimen Pribadi ke Beberapa Orang, Ditangkap Polisi!
Bahkan ia menghibahkan beberapa bidang tanah miliknya untuk pembangunan pura. Dalam proses ngaben itu berjalan sangat khusyuk.
"Prosesinya sama seperti ngaben pada umumnya. Tidak ada penambahan. Kalau mobil itu kan hanya wasiat yang dijalankan anak beliau," paparnya.
Seperti diketahui, prosesi ngaben diketahui berlangsung di Nusa Penida, Klungkung.
Dalam narasi video yang beredar, prosesi ngaben ini digelar untuk mendiang Jero Mangku Gede Pasek Nengah Setar.
Diketahui, mendiang memiliki berbagai usaha di bidang akomodasi wisata dan transportasi laut.
Selama ini mendiang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat yang dermawan.
Selain itu semasa hidup, mendiang juga dikenal sosok kritis, yang kerap mengkritik pemerintah terkait dengan pembangunan infrastruktur di Nusa Penida.
Ia juga kerap bersuara, terutama terkait kepentingan dasar masyarakat Nusa Penida mulai dari infrastruktur jalan dan air, sehingga almarhum menjadi sosok yang dihormati masyarakat.
Nengah Setar berpulang di usianya yang ke 75 tahun, saat mendapatkan perawatan di RS Prima Medika karena mengalami penyakit jantung, Sabtu (15/2/2025). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.