Ulah Pati di Bali

MENDIANG Aipda AES Dikenal Ramah & Humble, Sebelum Nekat Akhiri Hidup di Jembatan Tukad Bangkung

Oknum anggota polisi Polda Bali yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung berinisial Aipda AES. Ia nekat mengakhiri hidup

ISTIMEWA
ULAH PATI - Oknum anggota polisi Polda Bali yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung berinisial Aipda AES. Ia nekat mengakhiri hidup diduga karena permasalahan keluarga.  

Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda juga bisa simak hotline https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

TRIBUN-BALI.COM - Seorang polisi yang bertugas di Polda Bali, nekat akhiri hidup (ulah pati) dengan melompat di Jembatan Tukad Bangkung, Petang, Badung, Bali. 

Banyak yang kaget dengan aksi nekat ulah pati sang anggota polisi, inisial AIPDA AES ini. Sebab mendiang terkenal humoris, ramah dan humble. 

Netizen pun kaget, karena mendiang semasa hidupnya kerap membuat orang tertawa dan sangat humoris. "Saya kaget mendengar beritanya, karena dia selama saya kenal orangnya lucu, baik dan selalu postif vibes," ujar Robi, salah seorang netizen. 

Namun siapa sangka, AIPDA AES malah nekat akhiri hidup dan melompat di Jembatan Tukad Bangkung, Badung. Meninggalkan anak dan istri dalam sebuah surat wasiat.

Baca juga: ULAH Pati di Jembatan Bangkung, Motif Mendiang Aipda AES Diduga Ada Masalah Keluarga, Tulis Wasiat

Baca juga: NEKAT Akhiri Hidup di Tukad Bangkung, Anggota Polda Bali Tinggalkan Wasiat & Minta Maaf Anak Istri

Olah TKP – Sejumlah polisi melakukan olah TKP kasus bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, pada Minggu (16/3).
Olah TKP – Sejumlah polisi melakukan olah TKP kasus bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, pada Minggu (16/3). (ISTIMEWA)

Oknum anggota polisi Polda Bali yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung berinisial Aipda AES. Ia nekat mengakhiri hidup diduga karena permasalahan keluarga. 

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Aria Sandy saat dikonfirmasi Tribun Bali menjelaskan motif almarhum nekat mengakhiri hidupnya. “Ya, yang bersangkutan berdinas di Propam polda Bali, untuk dugaan karena masalah keluarga,” ungkap Kombes Pol Sandy. 

Kepergian ini juga menjadi duka mendalam bagi jajaran Humas Polda Bali karena almarhum juga pernah bertugas di Bidang Humas Polda Bali dan Humas Polres Badung

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, penemuan jasad anggota kepolisian tersebut awalnya dari adanya mobil merah yang terparkir sejak pagi di jembatan. Kemudian, setelah diperiksa bagian dalam mobil tidak ada pengemudi maupun penumpang. 

Lalu, dugaan mengarah pada dasar jurang. Setelah ditelusuri ditemukan sosok yang tergeletak yaitu Aipda AES. Petugas kepolisian selanjutnya memeriksa mobil yang ditemukan identitas anggota Polda Bali. Dan korban juga dievakuasi dari dasar jembatan. 

Tak hanya itu, tampaknya Aipda AES juga mempersiapkan pesan terakhir sebelum mengakhiri hidupnya. Almarhum meninggalkan sepucuk surat yang ditujukan kepada istri, anak dan anggota keluarga lainnya. (gus/ian)

GEGERKAN Warga 

Kejadian bunuh diri kembali terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung pada Minggu (16/3). Kali ini, peristiwa bunuh diri dengan melompat dari jembatan merupakan seorang anggota polisi yang bertugas di Polda Bali.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, kejadian itu diketahui sekitar pukul 12.00 Wita. Awalnya diketahui ada mobil parkir di pinggir jalan Tukad bangkung. Namun setelah ditelusuri, ternyata ada yang bunuh diri dan dilihat jasat korban sudah di bawah jembatan. 

Kejadian itu pun sontak membuat kaget warga setempat, termasuk pengguna jalan yang melintas. Melihat kejadian itu, salah satu warga pun langsung melaporkan ke Mapolsek Petang, hingga langsung dilakukan pencarian. Setelah ditelusuri ke bawah jembatan,  memang ditemukan seseorang dengan inisial AE yang sudah tewas.

Tidak hanya itu, dari informasi AE juga meninggalkan surat wasiat yang intinya agar anak dan istrinya memaafkan kesalahnnya. Bahkan menyampaikan rasa sayangnya kepada anak, istri dan orangtuanya.

Salah satu sumber mengatakan pada Sabtu (15/3), AE sempat video call dengan teman-temannya. Namun temannya tidak melihat gelagat aneh terhadap korban. “Saya terkejut mendengar, kejadian ini. Kemarin katanya sempat telepon dengan temannya,” ujar sumber.

Tidak hanya itu, korban juga sempat upload story foto anak dan istrinya pada Sabtu malam. Kapolsek Petang AKP Nyoman Arnaya tidak menampik hal itu. Pihaknya mengaku jenazah sudah dilakukan evakuasi. “Sampai saat ini penyebab meninggalnya kami masih melakukan penyelidikan,” tegasnya. (gus)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved