Hari Raya Nyepi
Pasca Terbakar di Bali, Kebut Buat Ogoh-ogoh, Dapat Punia 45 Juta dari Giri Prasta dan Jaya Negara
Setelah melakukan rapat internal, STT Suralaga memutuskan untuk membangun kembali ogoh-ogoh dengan tema yang sedikit berubah.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kebakaran menimpa ogoh-ogoh bertajuk Murkaning Abdi Jembawan milik Sekaa Teruna Teruni (STT) Suralaga Banjar Wangaya Kelod, Denpasar. Insiden ini terjadi sekitar pukul 15.00 Wita saat ogoh-ogoh yang terbuat dari serabut kelapa (coco fiber ) sedang dalam proses penurunan tinggi.
Ogoh-ogoh tersebut memiliki tinggi 5,8 meter dan berbentuk beruang besar.
Dan menurut arsitek ogoh-ogoh, I Nyoman Dedi Suryanata atau Mang Dedi mengatakan pihaknya akan menurunkan tinggi ogoh,ogoh menjadi 5,5 meter.
Namun saat proses pengelasan, percikan las menyambar dan membuat terbakar.
Baca juga: Angkat Kisah Tanggung Jawab Seorang Ibu, Ogoh-ogoh Bibianu ST Canti Graha Juara I Kota Denpasar 2025
"Bahan serabut kelapa yang mudah terbakar membuat api cepat menjalar akibat percikan api dari proses pengelasan besi penyangga," katanya.
Meski pihak STT sudah mengantisipasi dengan menyediakan lap basah dan ember berisi air serta membasahi ogoh-ogoh, api tetap sulit dikendalikan karena dipicu tiupan angin yang kencang.
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, langsung mengunjungi lokasi kejadian untuk memberikan dukungan moral kepada anggota STT Suralaga.
Keduanya memotivasi anggota STT agar tetap semangat dan berkomitmen membangun kembali ogoh-ogoh dalam waktu lima hari.
"Beliau tidak banyak membahas kronologi kejadian. Beliau ingin membangkitkan semangat di STT Suralaga agar tetap percaya diri dan sanggup merealisasikan ogoh-ogoh dalam lima hari," ujarnya.
Untuk membantu proses pembangunan ulang ogoh-ogoh, Giri Prasta memberikan punia sebesar Rp 35 juta, sementara IGN Jaya Negara menyumbang Rp 10 juta.
Kedatangan keduanya disambut positif oleh anggota STT Suralaga yang merasa diberi suntikan semangat dan termotivasi.
Setelah melakukan rapat internal, STT Suralaga memutuskan untuk membangun kembali ogoh-ogoh dengan tema yang sedikit berubah.
Tema baru adalah Metangi Hidimbaka Jembawa, namun karakter ogoh-ogoh tetap berbentuk beruang, hanya saja ukurannya sedikit diperkecil untuk mempermudah proses pengerjaan.
"Kami sangat bahagia dan mengapresiasi kedatangan beliau. Ini memacu kami agar lebih semangat menyelesaikan ogoh-ogoh," ungkap Mang Dedi.
STT Suralaga kini tengah bekerja keras merealisasikan ogoh-ogoh baru agar bisa selesai tepat waktu dan kembali meramaikan parade ogoh-ogoh saat Pangerupukan jelang Hari Raya Nyepi mendatang. (sup)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.