Nyepi 2025

Angkat Kisah Tanggung Jawab Seorang Ibu, Ogoh-ogoh Bibianu ST Canti Graha Juara I Kota Denpasar 2025

Ide Bibianu ini berasal dari kata Bibi berarti ibu, Anu berarti sesuatu, Bibi Anu dalam hal ini memiliki arti sebuah anugerah dari seorang ibu.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
JUARA – Penampakan ogoh-ogoh Bibianu karya ST Canti Graha Banjar Tengah Sesetan sebagai juara I lomba tingkat Kota Denpasar, Senin (24/3). 

TRIBUN-BALI.COM - Ogoh-ogoh karya ST Canti Graha Banjar Tengah Sesetan, Denpasar keluar sebagai juara I lomba tingkat Kota Denpasar. Pengumuman pemenang ini disampaikan dalam penutupan Kasanga Festival di Dharmanegara Alaya Denpasar, Minggu (24/3) malam.

Ide Bibianu ini berasal dari kata Bibi berarti ibu, Anu berarti sesuatu, Bibi Anu dalam hal ini memiliki arti sebuah anugerah dari seorang ibu. Peran ibu di dunia sangat mulia yang memiliki beberapa kelebihan (sekaligus sebagai kodratnya), seperti mengandung, melahirkan, menyusui anak, serta menjadi seorang perempuan dan istri yang berperan penting dalam kehidupan.

Di tengah tanggung jawab sebagai seorang ibu yang mengandung janinnya tentu akan diselimuti dengan berbagai ancaman, baik dari dalam diri maupun luar diri. Sehingga ia harus mampu menjaga diri akan gangguan yang terlihat maupun tidak terlihat.

Baca juga: LOW SEASON Kunjungan Wisatawan ke Bali, Simak Penjelasan Kadispar Bali

Baca juga: MODIF Mobil Boks Isi 1,4 Ton Bio Solar, Polda Bali Ungkap Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Gunaksa!

Dalam hal ini begitu beratnya tanggung jawab seorang ibu, dengan demikian ia ingin menyampaikan sedikit pesan kepada anak yang di kandungnya supaya kelak berguna sepanjang hidup sang buah hati melalui petikan tembang pupuh pucung yang berjudul "Bibi Anu".

Sebelum ibu menyampaikan pesan kepada anaknya, ia harus terlebih dahulu membersihkan dirinya, baik lahir maupun batin. Sebab, hanya dengan hati yang suci dan pikiran yang jernih, pesan yang disampaikan akan penuh makna dan keberkahan. 

Ibu harus menjaga diri dari segala hal yang dapat mengotori jiwa, menghindari niat yang tidak baik, serta mendekatkan diri kepada Tuhan agar pesan yang diberikan dapat menjadi cahaya bagi kehidupan anaknya kelak. 

Sementara itu, Juara II diraih ST Putra Dharma Canti, Banjar Jaba Tengah, Pemogan, Juara III ST Dharma Citta, Banjar Abiankapas Tengah, Kelurahan Sumerta.  Untuk Juara Harapan I diraih ST Adhi Kusuma, Banjar Tegal Kuwalon, Juara Harapan II diraih, ST Dharma Laksana, Banjar Kaja Panjer,  dan Juara Harapan III ST Yowana Sawitra, Banjar Abiantimbul. Untuk Lomba Sketsa Ogoh-ogoh Juara I diraih, ST Dharma Sawitra, Banjar Pulugambang, Juara II ST Mekar Jaya Banjar Munang Maning, dan Juara III diraih ST Cantika Banjar Sedana Mertha. 

Juara ogoh-ogoh mini kategori mesin, juara I diraih ST Karang Masdjati Banjar Karang Suwung, juara II ST Swastika Banjar Pekambingan, dan juara III diraih ST Dharma Santi Banjar Buana Desa. Juara ogoh-ogoh mini kategori non mesin, juara I diraih ST Belaluan Sadmerta Banjar Belaluan Sadmerta, juara II ST Yowana Sari Banjar Umasari, juara III ST Dharma Putra Banjar Kaja Pedungan. 

Lomba Baleganjur Puputan, Juara I diraih ST Dwi Tunggal Banjar Menesa Puseh Pedungan, juara II ST Mekar Jaya Banjar Paang Klod Penatih, juara III ST Ruppti Banjar Titih Dauh Puri Kangin.  Juara Balaganjur Dharma Negara Alaya, juara I diraih ST Yowana Dharma Laksana Banjar Meranggi, juara II ST Binayaka Dharma Banjar Ujung Kesiman, juara III ST Mandala Dharma Bhakti, Banjar Sebudi.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyampaikan apresiasinya atas dedikasi dan kerja keras seluruh peserta, sekaligus mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba.

Menurut Jaya Negara, festival ini bukan hanya sekadar kompetisi seni, tetapi juga ruang ekspresi bagi para kreator Ogoh-ogoh untuk mengedepankan nilai Satyam Siwam Sundharam, yakni Etika, Logika, dan Estetika. 

Jaya Negara berharap Kasanga Festival terus menjadi bagian dari pembangunan berbasis budaya yang sejalan dengan visi Denpasar Maju. “Kasanga Festival ini menjadi wadah interaksi dan komunikasi antar generasi, memperkuat keberlanjutan agama, adat, dan budaya Bali,” kata dia. 

“Antusiasme masyarakat yang luar biasa dalam festival ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi sebagai bagian dari identitas budaya Denpasar,” ujar Jaya Negara.

Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, Anak Agung Made Angga Harta Yana, menyampaikan tahun ini, festival menghadirkan 16 ogoh-ogoh terbaik dari STT se-Kota Denpasar serta ogoh-ogoh TK/PAUD. Festival ini juga diramaikan dengan berbagai kompetisi seni dan budaya.

Namun, mengingat kondisi cuaca yang kurang bersahabat, panitia memutuskan untuk memindahkan acara penutupan Kasanga Festival 2025 ke Gedung Dharma Negara Alaya Lumintang. 

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini serta berterima kasih atas pengertian dari semua pihak,” ujarnya.

Gung Angga juga berharap Kasanga Festival dapat menjadi program prioritas Pemerintah Kota Denpasar untuk terus mewadahi kreativitas anak muda dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved