Nyepi 2025

TEGAS! Usai Lebaran, Gubernur Koster Akan Temui MUI Bahas Pelanggaran Nyepi di Loloan Jembrana Bali

Gubernur Bali, Wayan Koster, berencana akan bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh-tokoh umat muslim NU dan Muhammadiyah dll.

Istimewa
SOSOK - Gubernur Bali, Wayan Koster, berencana akan bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh-tokoh umat muslim NU dan Muhammadiyah, termasuk organisasi lain.  Pertemuan ini akan membahas pelanggaran hari suci Nyepi di Jalan Katu Lampo, Lingkungan Loloan Timur, Kelurahan Loloan timur, Kabupaten Jembrana. Rencananya pertemuan ini akan dilakukan usai perayaan hari raya Idul Fitri.  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Adanya kabar pelanggaran Nyepi kembali terjadi di area Bali utara, kali ini Jembrana

Gubernur Bali, Wayan Koster, berencana akan bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh-tokoh umat muslim NU dan Muhammadiyah, termasuk organisasi lain. 

Pertemuan ini akan membahas pelanggaran hari suci Nyepi di Jalan Katu Lampo, Lingkungan Loloan Timur, Kelurahan Loloan timur, Kabupaten Jembrana. Rencananya pertemuan ini akan dilakukan usai perayaan hari raya Idul Fitri. 

Baca juga: NEKAT Maling Jelang Nyepi & Idul Fitri, 8 Kawanan Pencuri Diringkus Polres Badung

Baca juga: REM Blong Saat Turunan Singaraja-Sambangan, Gavin Tewas Usai 2 Jam Perawatan Pasca Kecelakaan!

Gubernur Bali, Wayan Koster saat ditemui di Jaya Sabha pada Rabu 2 April 2025. Usai Lebaran, Gubernur Bali Koster akan Bertemu MUI Bahas Pelanggaran Nyepi di Loloan
Gubernur Bali, Wayan Koster saat ditemui di Jaya Sabha pada Rabu 2 April 2025. Usai Lebaran, Gubernur Bali Koster akan Bertemu MUI Bahas Pelanggaran Nyepi di Loloan (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

 

“Habis Idul Fitri saya bertemu dengan MUI, tokoh-tokoh umat muslim ada di NU dan Muhammadiyah dan termasuk organisasi lain membahas hal seperti Jembrana kemarin,” jelasnya pada saat ditemui di Jaya Sabha pada, Rabu 2 April 2025. 

Koster menekankan, pelanggaran Nyepi yang berulang kali terjadi sepantasnya tidak dilakukan. “Saya kira itu tidak sepantasnya dilakukan, tentu harus menyikapi dengan cara yang baik tidak menimbulkan persoalan. Jangan sampai menyelesaikan masalah, menimbulkan masalah baru,” tutupnya. 

Sebelumnya terjadi lagi, warga diduga tinggal di Jembrana tak menghormati hari raya Nyepi pada tahun 2025 di Bali dengan keluar dan berkerumun di jalanan.

Tindakan ini tentu jadi bentuk tidak toleransi antar umat beragama. Tindakan ini diunggah oleh salah satu akun media sosial Instagram dengan nama akun @global.bali.

Dalam video yang diunggah tersebut, terlihat banyak sekali orang yang diduga adalah warga wilayah di sebuah desa di Jembrana yang keluar beramai-ramai di jalan.

Bahkan menghidupkan lampu dan berjualan seperti biasa di sepanjang jalan. Kejadian ini diketahui terjadi di Jln. Katu lampo, lingkungan Loloan timur, kel. Loloan timur, kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana.

Dalam video tersebut juga terlihat beberapa orang terlihat menyalakan petasan dan mengganggu warga yang merayakan hari raya Nyepi. Akun @global.bali juga membuat deskripsi yang menunjukan rasa kecewa.

Bahkan banyak komentar netizen yang mengecam tindakan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved