Ogoh Ogoh di Bali
Magis dan Metaksu, Ogoh-Ogoh Tulak Tunggul ST Sentana Luhur Tampaksiring, Diambil dari Nama Caru
Caru Tulak Tunggul adalah salah satu upacara Bhuta Yadnya yang bertujuan untuk menetralisasi kekuatan negatif agar tidak mengganggu umat manusia.
Penulis: Ngurah Adi Kusuma | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Menuju ke Akar, yang menjadi metafora bagi persatuan pemikiran yang bercabang, dari berbagai sudut pandang yang tumbuh dalam satu batang kehidupan.
"Hal ini memiliki makna yang mendalam dibalik upaya kami sebagai generasi muda "Seka Teruna Teruni Sentana Luhur" yang ingin berkarya atas nama budaya. Berbagai perbedaan pendapat, karakter, sudut pandang yang kami miliki ingin kami satukan dalam arti kata Tunggul, yaitu akar sebuah pohon," ungkapnya.
Bali me-Nyepi. Hanya satu hari dalam satu tahun, Bali berani berhenti sejenak dengan tujuan netralisasi diri dari sifat Bhuta Kala dan energi negatif agar kehidupan kembali suci dan harmonis.
Pada akhirnya, Tulak Tunggul mengajarkan bahwa kekuatan sejati berasal dari Akar yang dalam, dan Kain Poleng yang berarti keseimbangan dalam perbedaan.
Ia bukan sekadar pohon, tetapi simbol perjalanan manusia dalam bertahan menjaga identitas, tradisi, menyatukan pemikiran, dan tetap di tengah derasnya arus zaman.
Di sisi lain, Tulak Tunggul adalah sebuah upacara Bhuta Yadnya penolak bala.
Caru Tulak Tunggul adalah salah satu upacara Bhuta Yadnya yang bertujuan untuk menetralisasi kekuatan negatif agar tidak mengganggu umat manusia.
Upacara ini biasanya dilakukan ketika keadaan desa mengalami grubug atau pandemi.
Mang Egik mengungkapkan bahwa Ogoh-ogoh Tulak Tunggul adalah bentuk sebuah kritik sosial mengenai apa yang sebenarnya menjadi poin dari Ogoh-ogoh anatomi.
"Kami ingin menegaskan bahwa anatomi (Ogoh-ogoh) itu tidak selalu terpatok kepada realistis. Seperti contoh pada kaki yang sedikit bengkok, kami ingin menegaskan bahwa anatomi kaki manusia itu sebenarnya sedikit bengkok, namun tidak kelihatan bengkok," jelasnya.
Yang menjadi view of point dari Ogoh-ogoh Tulak Tunggul adalah satu jari tangan yang dimasukkan ke mulut.
Apa maknanya? "Ogoh-ogoh ini merupakan bentuk representasi dari kesulitan kami dalam membuat gerak, sehingga ini terungkapkan dengan simbol saat mencari sesuatu yang tersangkut di gigi," terang Mang Egik, salah satu seniman muda yang kini muncul di Banjar Kelodan Tampaksiring, yang setiap tahunnya selalu menghadirkan karya Ogoh-ogoh luar biasa dan metaksu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.