Berita Klungkung

Pengungsi Sental Kangin Bali Ingin Kembali ke Rumah, Bupati Klungkung Sebut Masih Berproses

Menurutnya penyelesaian masalah ini, tidak lagi berbicara siapa yang benar atau siapa yang salah. 

istimewa
RAPAT TERBATAS - Forkopinda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) Klungkung, menggelar rapat koordinasi terbatas untuk membahas konflik di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Senin (31/3/2025). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Warga kasepekang dari Banjar Sental Kangin Nusa Penida sudan selama sepekan, mengungsi di SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, Senin 7 April 2025. 

Mereka saat ini menantikan kepastian, kapan mereka bisa kembali ke kampung halaman mereka di Nusa Penida.

Jumlah pengungsi yang masih bertahan di SKB sejumlah 25 orang, dari yang sebelumnya berjumlah 28 orang. Ini lantaran 3 orang telah kembali masuk kuliah. 

Warga saat ini hanya bisa menunggu kepastian dari pemerintah, kapan mereka bisa pulang ke Nusa Penida. 

Baca juga: PENGUNGSI Ingin Kembali ke Rumah di Nusa Penida, Bupati Klungkung Sebut Penyelesaian Masih Berproses

Terlebih libur panjang telah usai dan anak-anak mereka harus kembali masuk ke sekolah.

"Kami hanya menunggu, kapan kami bisa kembali ke Nusa Penida. Anak-anak juga harus kembali ke sekolah," ungkap seorang pengungsi di SKB, Senin 7 April 2025.

Bupati Klungkung I Made Satria mengatakan, terkait konflik di Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Nusa Penida menurutnya penyelesaian masih terus berproses. 

"Pemda pada intinya pengayom seluruh masyarakat Klungkung. Langkah awal bagaimana warga tidak ada mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga kita lakukan langkah evakuasi ini," ujar Made Satria, Senin 7 April 2025.

Menurutnya penyelesaian masalah ini, tidak lagi berbicara siapa yang benar atau siapa yang salah. 

"Begitu ada potensi ancaman keselamatan warga kita, pemerintah hadir berikan jaminan keselamatan mereka. Sehingga pemda menempatkan mereka sementara di SKB sampai kondisi benar-benar memungkinkan," ungkapnya.

Made Satria berupaya, penyelesaian masalah ini bisa sesegera mungkin. Serta kembali menegaskan penyelesaiannya masih berproses.
 
"Anak mereka ada harus kembali bersekolah, ada yang harus menjalankan bisnis. Bagaimana agar mata pencaharian mereka juga tidak hilang," jelas Made Satria. (mit)

Redam Konflik

Pemerintah juga, kata Bupati I Made Satria, sudah membuat draf pernyataan, yang poin-poinnya berupaya meredam konflik. 

Penyataan itu nanti diberlakukan baik kepada kelompok warga di Desa Sental Kangin, maupun warga yang terkena sanksi adat kasepekan.

"Sehingga sama-sama bisa menjaga kondusifitas. Kembali saya tegaskan, pada dasarnya kami semua berkeluarga. Warga yang mengungsi di SKB merupakan keluarga, krama di Banjar Adat Sental Kangin juga keluarga," jelasnya. (mit)

Kumpulan Artikel Klungkung

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved