bisnis

BANTAH Ada Penurunan Harga Tanah di Bali, Ketua DPD REI Sebut Bisnis Properti Dinilai Masih Oke

Menurut beberapa sumber, terdapat villa disewakan untuk turis tidak laku. Bahkan harga tanah di Bali yang dulu mahal turun 20 persen.

ISTIMEWA
KETUA REI BALI (tengah) dan pengurus REI Bali - Bisnis properti di Bali, dikabarkan lesu sebab dikaitkan dengan krisis global yang turut memukul berbagai sektor. Simak penjelasan Ketua REI Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Bisnis properti di Bali, dikabarkan lesu sebab dikaitkan dengan krisis global yang turut memukul berbagai sektor.

Menurut beberapa sumber, terdapat villa disewakan untuk turis tidak laku. Bahkan harga tanah di Bali yang dulu mahal turun 20 persen.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Realestat Indonesia (REI) Bali, A.A Darma Setiawan, membantah pemberitaan bisnis properti di Bali sedang lesu.

Diakuinya memang terdapat penurunan penjualan unit, namun tidak sebanyak yang santer diberitakan. 

Baca juga: Bupati Bangli Resmikan Gedung Sentra IKM Bambu di Desa Tiga

Baca juga: QTA Orthodontic & Dental Care Hadir di Bali: Layanan Spesialis & Edukasi Kesehatan Gigi Pasien Anak

“Teman-teman yang pegang villa dikatakan masih bagus begitu juga rumah komersil penjualan unitnya masih bagus ada penurunan tapi sedikit. Tidak se-tragis itu penurunannya, bahkan dibilang harga tanah turun padahal tidak ada,” ujarnya pada, Minggu 13 April 2025. 

Lebih lanjutnya, ia mengatakan pengembang rumah subsidi di Tabanan mengatakan penjualan unit masih bagus.

Sementara itu penurunan penjualan unit terjadi di Singaraja, karena terdapat pemeriksaan dari kejaksaan. Apalagi, kata Darma harga tanah di Bali khususnya di pariwisata masih biasa saja tidak ada tanda harga turun sejauh 20 persen.

“Sebenarnya setelah Covid-19 sempat bagus setelah itu ada penurunan memang tapi tidak drastis penjualan villa ada turun tapi sedikit tidak banyak. Saya buka villa trilogi ini sudah habis semua, masih beberapa unit saja, saya ada unit di Canggu, Jimbaran, Sanur. Di Sanur habis, di Jimbaran habis di Buduk Canggu tersisa 4 unit. Jadi dari sekian lokasi dibuka tinggal 4 unit,” sambungnya. 

Ia juga sempat memastikan, pada anggota REI Bali pengembang villa disebutkan penjualan villa juga masih dalam tahap aman. Diakuinya memang terdapat penurunan penjualan unit rumah subsidi terutama di Buleleng yang jumlahnya hanya 10 sampai 20 persen. 

Bahkan saat pandemi Covid-19, diakui Darma ia masih bisa menjual unit. Ke depannya, ia berencana untuk membuka unit di Pecatu. Dikatakan Darma mengapa penjualan properti di Bali, masih tetap bagus sehingga banyak developer luar masuk Bali seperti dari Jakarta, Rusia, karena penjualan villa terbaik di Indonesia ada di Bali

“Makanya banyak orang Rusia buat villa di Bali karena Bali beda dengan tempat lain. Kalau di daerah lain alami penurunan Bali belum tentu. Semoga berita ini tidak membuat developer jadi down. Ke depannya saya selalu berpikir positif.

Saya pegang komersil dan villa selama ini unit saya habis semua kok. Mungkin yang daerahnya yang tidak premium belum laku kan wajar. Kalau yng di daerah premium pasti laku,” tutupnya. 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved