bisnis

KETUA REI Bali Sebut Bisnis Properti Dinilai Masih Bagus, Tepis Isu Penurunan Harga

Namun, Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bali, AA Darma Setiawan membantah pemberitaan bisnis properti di Bali yang sedang lesu.

freepik
ILUSTRASI - Bisnis properti di Bali dikabarkan lesu sebab dikaitkan dengan krisis global yang turut memukul berbagai sektor.  Menurut beberapa sumber terdapat vila disewakan untuk wisatawan mancanegara (wisman) tidak laku. Bahkan harga tanah di Bali yang dulu mahal turun 20 persen. 

TRIBUN-BALI.COM – Bisnis properti di Bali dikabarkan lesu sebab dikaitkan dengan krisis global yang turut memukul berbagai sektor. 

Menurut beberapa sumber terdapat vila disewakan untuk wisatawan mancanegara (wisman) tidak laku. Bahkan harga tanah di Bali yang dulu mahal turun 20 persen.

Namun, Ketua Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Bali, AA Darma Setiawan membantah pemberitaan bisnis properti di Bali yang sedang lesu. Diakuinya memang terdapat penurunan penjualan unit namun tidak sebanyak yang santer diberitakan.

Baca juga: TARGET Penjualan Emas Logam Mulia 45 Ton, Antam Catat Penjualan ELM Tembus 43,8 Ton di 2024

Baca juga: Penyaluran LPG Alami Kenaikan 5,4 Persen, Selama Periode Posko Nasional Ramadan Idul Fitri 2025

“Teman-teman yang pegang vila dikatakan masih bagus begitu juga rumah komersil penjualan unitnya masih bagus ada penurunan tapi sedikit. Tidak se-tragis itu penurunannya, bahkan dibilang harga tanah turun padahal tidak ada,” ujarnya pada Minggu (13/4). 

Lebih lanjutnya ia mengatakan pengembang rumah subsidi di Kabupaten Tabanan mengatakan penjualan unit masih bagus.

Sementara itu penurunan penjualan unit terjadi di Singaraja karena terdapat pemeriksaan dari kejaksaan. Apalagi, kata Darma harga tanah di Bali khususnya di pariwisata masih biasa saja tidak ada tanda harga turun sejauh 20 persen.

“Sebenarnya setelah Covid-19 sempat bagus setelah itu ada penurunan memang tapi tidak drastis penjualan villa ada turun tapi sedikit tidak banyak. Saya buka vila trilogi ini sudah habis semua masih beberapa unit saja, saya ada unit di Canggu (Kuta Utara), Jimbaran (Kuta Selatan), Sanur (Kota Denpasar),” kata dia. 

“Di Sanur habis, di Jimbaran habis di Buduk Canggu tersisa 4 unit. Jadi dari sekian lokasi dibuka tinggal 4 unit,” sambungnya. 

Ia juga sempat memastikan pada anggota REI Bali pengembang vila disebutkan penjualan vila juga masih dalam tahap aman. Diakuinya memang terdapat penurunan penjualan unit rumah subsidi terutama di Buleleng yang jumlahnya hanya 10 sampai 20 persen.

Bahkan saat pandemi Covid-19, diakui Darma ia masih bisa menjual unit. Ke depannya, ia berencana untuk membuka unit di Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Dikatakan Darma mengapa penjualan properti di Bali masih tetap bagus sehingga banyak developer luar masuk Bali seperti dari Jakarta, Rusia, karena penjualan vila terbaik di Indonesia ada di Bali.

“Makanya banyak orang Rusia buat villa di Bali karena Bali beda dengan tempat lain. Kalau didaerah lain alami penurunan Bali belum tentu. Semoga berita ini tidak membuat developer jadi down,” ujarnya.

“Ke depannya saya selalu berpikir positif. Saya pegang komersil dan vila selama ini unit saya habis semua kok. Mungkin yang daerahnya yang tidak premium belum laku khan wajar. Kalau yang di daerah premium pasti laku,” tutupnya. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved