Berita Buleleng
Korban Peluru Nyasar di Buleleng Bali Sudah Dipulangkan Usai Jalani Operasi
Korban peluru nyasar Eka Suryani di halaman kantor perusahaan minuman kemasan di Jalan Gempol, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM – Korban peluru nyasar Eka Suryani di halaman kantor perusahaan minuman kemasan di Jalan Gempol, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali telah dipulangkan setelah menjalani operasi di RSUP Prof Ngoerah pada, Senin 14 April 2025.
Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular RSUP Prof Ngoerah dr. I Wayan Sudarma Sp. BTKV mengatakan, pasien datang pada Jumat 11 April 2025 pukul 00.00 WITA.
Kemudian dilakukan persiapan untuk foto rontgen dan ct-scan.
“Kita temukan ada benda asing, kita duga itu proyektil peluru kemudian dilakukan operasi di pagi hari dengan persiapan.
Dari gambaran ct-scan-nya peluru ditemukan di belakang jantung sehingga dilakukan persiapan alat-alat dan untuk operasinya,” ucap dr. Sudarma yang menangani korban.
Saat datang ke RSUP Prof Ngoerah kondisi pasien stabil, sehingga diputuskan untuk melakukan operasi pada pukul 09.00 Wita.
Baca juga: VIDEO Truk Towing Kecelakaan di Pecatu Badung Bali, Sopir Meninggal di Tempat
Sebelum dilakukan operasi, dilakukan pembiusan terlebih dulu dan pasien diposisikan.
Begitu plaster luka pada daerah punggung dibuka ditemukan luka pada daerah punggung kanan atau di sekitar tulang punggung.

Bentuk luka kurang lebih setengah sentimeter dengan luka yang tidak beraturan dan tidak ditemukan luka luar sehingga memang pelurunya masih di dalam tubuh.
“Diputuskan dilakukan tindakan operasi mini torakotomi irisan kurang lebih 5 cm. Kemudian dengan bantuan kamera kita mencari proyektil peluru di dalam rongga dada,” kata dia.
“Kemudian ditemukan ada luka masuk di sekitar tulang belakang, itu di intercostal space ke delapan, sembilan di sebelah kanan. Kemudian, Ditemukan juga ada pendarahan yang sudah mengental kurang lebih 300 cc. Kemudian ditemukan juga luka robek di paru,” paparnya.
Kendati peluru mengenai organ vital paru-paru, namun tidak ditemukan kebocoran dan tidak ada pendarahan aktif di paru.
Kemudian, peluru dievaluasi, saat dievaluasi terdapat pendarahan di belakang punggung sekitar tulang belakang di atas diafragma atau batas antara perut dan dada lalu ditemukan peluru di seputaran perut dan dada.
Kemudian peluru dievakuasi diambil dan dibersihkan.
“Kita cuci lukanya tidak ada sumber pendarahan yang aktif kita temukan. Dan tidak ada mengenai organ vital lainnya. Kecuali paru-paru memang terkena tapi sudah tidak ada pendarahan. Jadi kita tidak lakukan tindakan apa-apa lagi pada paru seperti jahitan karena kita sudah menutup,” terangnya.
Peluru ini masuk dari kulit luar sampai menembus masuk ke luka dada dan ada luka di paru-paru dan peluru ada di dekat tulang belakang dengan panjang luka lebih dari 2 sentimeter.
Operasi pada pasien kurang lebih dari berjalan selama 1,5 jam. Jenis peluru yang ditemukan masih utuh, berwarna kuning dan kemungkinan merupakan peluru senjata api dengan panjang kurang lebih 2 sentimeter.
Setelah operasi, pasien sudah langsung dapat melepaskan alat batu nafas. Kemudian dipasang selang dada untuk evaluasi perdarahannya.
Karena kondisi pasien stabil, dipindahkan di ruang perawatan HCU di Gedung Burn Unit lantai 2.
Pasien dirujuk dari RSUD Buleleng sebab di RSUD Buleleng belum ada dokter bedah toraks, sehingga dirujuk ke Prof Ngoerah untuk operasi bedah toraks.
“Pasien selama perawatan kurang lebih 2 hari dari hari Sabtu, Minggu dan hari ini, Senin pasien stabil. Kemarin kita sudah lepas selang dadanya. Untuk evaluasi sudah kita lepas. Pasien stabil, sudah bisa mobilisasi duduk dan jalan. Kemudian kita putuskan untuk pasien bisa rawat jalan,” bebernya.
“Dari pihak RS sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk penyerahan barang bukti,” kata dia.
Sementara itu, Satreskrim Polres Buleleng akan membawa peluru yang bersarang di tubuh Eka Suryani, untuk diperiksa ke lab forensik.
Polres Buleleng juga melakukan pengecekan kamera CCTV di sekitar untuk mengungkap pelakunya.
Hal tersebut dikatakan Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika saat dikonfirmasi Senin 14 April 2025.
Ia mengungkapkan, Satreskrim Polres Buleleng saat ini masih melakukan penyelidikan.
Mulai dari pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk juga memeriksa kamera CCTV di sekitar lokasi.
“Saat ini perkembangan kasus dugaan penembakan dengan senjata masih dalam penyelidikan Satreskrim,” katanya.
Diatmika menyebut, polisi belum bisa memastikan jenis peluru maupun senjata yang digunakan oleh pelaku.
Sebab hingga kini pihaknya masih menunggu hasil operasi pengangkatan peluru yang bersarang di tubuh Eka.
“Kami masih menunggu informasi hasil operasi dari pihak medis. Setelah operasi dilakukan, peluru itu akan kami bawa ke lab forensik untuk mencari tahu jenis peluru dan senapan yang digunakan,” ujarnya.
Untuk diketahui, peristiwa ini terjadi pada hari Jumat 11 April 2025 sekitar pukul 15.30 Wita.
Eka yang saat itu sedang bekerja di halaman kantor perusahaan minuman kemasan yang berlokasi di jalan Gempol, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Bali tiba-tiba diketahui mengeluarkan darah dari punggung sebelah kanan.
Rekan Eka yang mengetahui hal tersebut segera mengecek luka yang dialami.
Ketika baju dibuka, rekannya menemukan ada bekas luka pada punggung sebelah kanan Eka.
Peristiwa dugaan peluru nyasar inipun segera dilaporkan ke Polres Buleleng untuk mendapat penanganan. (sar/mer)
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.