Gebrakan Pemimpin Bali

3 Kabupaten di Bali Sumbang Angka Kemiskinan Ekstrem, Ini Kata BPS dan Gubernur Koster 

Jumlah penduduk miskin di Kota Denpasar 27,27 persen, Kabupaten Karangasem 27,76 persen dan Kota Denpasar 36,55 persen. 

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami.
WAWANCARA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti pada pengukuhan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali oleh Gubernur Bali, Kamis 17 April 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tiga kabupaten/kota di Bali sumbangkan angka kemiskinan ekstrem, di antaranya Kabupaten Buleleng, Karangasem dan Kota Denpasar.

Hal tersebut diungkapkan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, pada pengukuhan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali oleh Gubernur Bali, Kamis 17 April 2025. 

Jumlah penduduk miskin di Kota Denpasar 27,27 persen, Kabupaten Karangasem 27,76 persen dan Kota Denpasar 36,55 persen. 

“Tiga kabupaten ini proporsinya terhadap jumlah orang miskin di Bali 49,66 persen dari total penduduk di sekitarnya. Kabupaten Buleleng kan daerah asal Pak Gubernur,” jelasnya.

Baca juga: TEGASKAN Tidak Ada Kekerasan! Ini Penjelasan Kajati Bali Ihwal Eksekusi Saini & Rasad, Kasus Nyepi!

Baca juga: JATUH Dari Jukung Saat Mancing, Pencarian WNA Rusia Hilang di Karangasem, Pencarian Lanjut Besok! 

Lebih lanjutnya Amalia mengatakan, ia mencoba simulasikan secara sederhana seandainya nantinya Gubernur Bali dapat mengurangi 50 persen orang miskin di tiga Kabupaten ini atau kira-kira menurunkan 45 ribu orang miskin di Tiga Kabupaten ini Provinsi Bali bisa menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 1 persen menjadi 3 persen dari 4 persen. 

“Kemudian kalau ditanya tingkat kedalaman kemiskinan, artinya jika kita memiliki garis kemiskinan seberapa dalam dan jauh jaraknya dari garis kemiskinan semakin jauh dari garis kemiskinan semakin tinggi indeks kedalaman kemiskinannya. Indeks kedalaman kemiskinan itu menunjukan seberapa jauh rata-rata pengeluaran orang miskin di sana dan seberapa parah tingkat kemiskinan orang di sana,” bebernya. 

Ia menyarankan, kepala daerah dalam hal ini, Gubernur Bali harus memfokuskan pada titik-titik yang bisa memberikan hasil kebijakan pengurangan kemiskinan ekstrem bisa lebih efektif dan efisien.

Sementara untuk kemiskinan ekstrem di Bali, satu catatan dari BPS ranking kemiskinan ekstrem di Bali sudah sangat rendah atau sekitar 184,43 persen dan berada diperingkat 26 secara nasional. 

“Yang paling banyak penduduk kemiskinan ekstrem di Kota Denpasar, Buleleng dan Karangasem. Jadi kalau Gubernur intervensi ke Buleleng sekaligus mengentaskan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem,” bebernya. 

Tanggapi hal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan akan bersinergi dengan Bupati/Walikota terkait untuk kurangi angka kemiskinan di Bali. 

“Harus dilakukan intervensi kebijakan. Nanti saya akan koordinasi dengan bupati supaya bersinergi dalam mengurangi kemiskinan secara lebih progresif,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved