bisnis
Target Transaksi Rp 1,5 Triliun, 240 Industri Waralaba Ikuti IFRA Business Expo x ICE 2025
Pameran waralaba IFRA 2025 menampilkan 240 peserta dari berbagai sektor waralaba, serta menyediakan 26 program mengenai peluang waralaba.
TRIBUN-BALI.COM - Pameran waralaba dan lisensi terbesar di Indonesia, The 23rd International Franchise, License And Business Concept Expo And Conference (IFRA) 2025, kembali digelar pada 25–27 April 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten.
Mengusung tema “From Essential Ingredients to Extraordinary Opportunities”, IFRA 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) bersama Dyandra Promosindo akan menghadirkan lebih dari 350 merek dari 29 industri.
Pameran waralaba IFRA 2025 menampilkan 240 peserta dari berbagai sektor waralaba, serta menyediakan 26 program mengenai peluang waralaba.
Pameran menargetkan transaksi sekitar Rp 1,5 triliun. Berbeda dari tahun sebelumnya, IFRA kali ini berkolaborasi dengan Indonesia Culinary Expo (ICE) yang bertajuk IFRA Business Expo x ICE 2025.
Baca juga: Pasokan Kelapa Masih Seret Meski Harga Turun Pasca Lebaran 2025
Baca juga: Kejari Buleleng Upaya Kasasi Atas Vonis Bebas Wayan Suarjana, Dianggap Bersalah Lakukan Pembunuhan
Kolaborasi ini bertujuan, memperluas peluang bisnis, khususnya di sektor kuliner, dengan menghadirkan lebih dari 240 peserta yang menampilkan produk unggulan dan peralatan inovatif.
Selain pameran, IFRA Business Expo x ICE 2025 juga menyajikan program edukatif seperti seminar, talkshow, business matching, live cooking demo, dan youngpreneur talks.
Ketua Umum AFI, Anang Sukandar, optimis acara ini akan menjadi platform kelas dunia bagi para pencari peluang bisnis.
“IFRA Business Expo x ICE akan menjadi platform kelas dunia yang menawarkan peluang bisnis tanpa batas. Para pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai peluang investasi dan menemukan bisnis yang sesuai dengan minat serta tujuan mereka,” ujar Anang Sukandar,beberapa hari lalu.
Direktur Bina Usaha Perdagangan Kemendag, Septo Soepriyatno, menekankan pentingnya penguatan ekonomi domestik dan pengembangan kewirausahaan melalui kemitraan waralaba.
Data AFI menunjukkan pertumbuhan industri waralaba mencapai 10 persen-15% per tahun sejak 2019, dengan kontribusi terbesar dari sektor makanan dan minuman.
Pertumbuhan ini harus dijaga untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Melalui IFRA X ICE 2025, ia berharap tercipta kolaborasi dari para pelaku usaha atau stakeholder agar industri waralaba tetap tumbuh.
“Dalam situasi global yang tidak menentu ini, penting untuk memperkuat ekonomi domestik, memperluas basis wirausaha, dan mendorong konsumsi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi,” kata Septo dalam acara konferensi pers IFRA x ICE 2025, (16/05).
“Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kewirausahaan nasional melalui kemitraan usaha berbasis waralaba yang dapat menjadi solusi untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional. Kementerian Perdagangan menyambut baik dan mendukung penuh penyelenggaraan IFRA x ICE 2025 sebagai upaya mendorong terciptanya kewirausahaan melalui waralaba dan kemitraan,” ucapnya. (kontan)
Jaringan Bisnis Kompetitif
Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, berharap kolaborasi ini dapat memperkuat industri waralaba dan pertumbuhan ekonomi nasional. IFRA Business Expo x ICE menargetkan lebih dari 25.000 pengunjung.
“Kami memiliki harapan besar agar industri waralaba di Indonesia terus berkembang, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, serta memperluas jaringan bisnis yang kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ucap Daswar.
Untuk hadir di IFRA 2025, pengunjung dapat membeli tiket seharga Rp60.000 yang dijual secara daring maupun langsung di lokasi. Tersedia promo "Beli 1 Gratis 1" hingga 24 April 2025, serta diskon 50% untuk ASN, TNI/Polri, tenaga medis, dan guru selama pameran berlangsung.Acara ini juga hadir secara virtual pada 25 April - 31 Agustus 2025. (kontan)
Hadirkan Band Juicy Luicy, PLN Dukung Penyelenggaraan Bali EV Festival 2025 |
![]() |
---|
SIAPKAN Proyek Baru PLTS 9-10 MW di Badung, Kapasitas PLTS di Bali Saat Ini Capai 50 MW |
![]() |
---|
TAX Ratio Diprediksi Hanya 15,01 Persen dari PDB, Target Tax Ratio Masih Jauh dari Harapan |
![]() |
---|
POTENSI Transaksi Produk Makanan Olahan Rp221 Miliar di India |
![]() |
---|
Penggerak Ekosistem Digital, 1 Dekade Batic 2025, Jawab Tantangan Transformasi Digital dan AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.