Berita Gianyar

TPS Liar Menjamur Di Gianyar Bali, Warga Keluhkan Sulitnya Hidup Bebas Sampah

pembuang sampah di samping bengkel ini merupakan aksi pembuangan sampah saat dini hari. 

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sampah: Salah satu TPS liar di Jalan Raya Goa Gajah, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu 27 April 2025. TPS Liar Menjamur Di Gianyar Bali, Warga Keluhkan Sulitnya Hidup Bebas Sampah 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar sejak beberapa bulan ini, sangat mudah ditemui di Kabupaten Gianyar, Bali

Bahkan hampir di setiap sudut sepi atau kawasan hijau, terdapat tumpukan sampah yang dibuang oleh orang tak bertanggung jawab. 

Salah satu kawasan yang terdapat TPS liar adalah Jalan Raya Goa Gajah. 

Di sana, sampah terlihat menumpuk di sebelah timur bengkel motor dan di sisi jembatan Jalan Raya Goa Gajah.

Baca juga: Masalah Sampah di Bali, Ny Putri Koster Harapkan PELINDO Ikut Bersinergi

Made Bagus Oka saat ditemui di bengkel mengatakan, pembuang sampah di samping bengkel ini merupakan aksi pembuangan sampah saat dini hari. 

Pihaknya pun sempat mengecek CCTV yang mengarah ke arah TPS liar tersebut. 

Namun pembuangnya sulit untuk dikenali, karena saat membuang sampahnya di sana, yang bersangkutan mengendarai sepeda motor dalam kecepatan tinggi. 

Belum lagi, oknum 'penyakit masyarakat ' itu saat melakukan aksinya, mereka memakai helm. 

"Dari kendaraan yang dipakai, pelakunya bukan satu orang. Tapi banyak. Setiap saya cek CCTV, tidak bisa dikenali karena pas buang sampah dia ngebut. Mungkin yang membuangnya habis datang dari pasar, karena biasanya dibuang sekitaran jam 3 atau 4 pagi," ujarnya, Minggu 27 April 2025.

Mirisnya, keberadaan TPS liar ini tidak hanya di kawasan sepi dan gelap seperti di Jalan Goa Gajah. 

Tetapi juga banyak terpantau di wilayah Kota Gianyar, yang notabene kawasan terang benderang karena banyak terdapat lampu hias.

Informasi dihimpun Tribun Bali, penyebab banyaknya TPS liar di Kabupaten Gianyar, bukan hanya karena minimnya kesadaran masyarakat. 

Namun juga diakibatkan persoalan pengangkutan sampah oleh petugas. Meskipun warga telah berlangganan dan tak pernah telat bayar jasa angkut sampah.

Wayan Wikrama merupakan salah satu warga di Kecamatan Blahbatuh yang mengeluhkan hal tersebut. 

"Saban minggu sampah residu selalu menjadi masalah besar di rumah kami. Tidak hanya kami, juga tetangga bahkan warga satu kampung merasakan itu. Kami tidak ada masalah dalam pemilahan yang dianjurkan pemerintah. Tapi permasalahan muncul ketika sampah mulai menumpuk di rumah. Baunya harus kami hirup dengan sabar," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved