Kecelakaan di Buleleng

KORBAN Jiwa Kecelakaan Jalur Denpasar-Singaraja Diaben, Pesan Terakhir Kakak Adik ke Orang Tuanya 

Diungkapkan pula, dua hari lalu dari pihak supir bus sudah beritikad baik. Ia telah mendatangi rumah duka untuk bertanggungjawab.

Tribun Bali/ Muhammad Fredey Mercury 
Pengabenan - Suasana rangkaian pengabenan Gede Krisna Ari Putra (20), dan Komang Karna Angga Wijaya (9). Keduanya meninggal dunia pasca terlibat kecelakaan pada Sabtu (26/4/2025). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Peristiwa kecelakaan tragis yang merenggut nyawa kakak adik, yakni Gede Krisna Ari Putra (20) dan Komang Karna Angga Wijaya (9) meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Apalagi keduanya dikenal sebagai sosok yang dekat dengan orang tuanya. Gede Krisna dan Komang Angga, merupakan anak keempat dan kelima, dari pasangan Komang Sudarsana dan Ni Komang Rediasa. 

Salah satu kerabat mendiang, bernama Gede Widiada mengungkapkan, Gede Krisna dan Komang Angga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kedua orang tua.

Sedangkan di kalangan masyarakat, keduanya juga dikenal sebagai sosok yang baik dan supel. "Belum lama ini, Gede Krisna baru saja diterima kerja di wilayah Denpasar," ucap Widiada ditemui Rabu (30/4/2025).

Baca juga: KISAH Sedih Kakak Adik Tewas Saat Hendak Plesiran, Tragedi Kecelakaan di Jalur Singaraja-Denpasar!

Baca juga: KABAR Duka Meninggalnya Ketut Redi Jadi Pukulan Keluarga, Guru Periang yang Berubah Drastis!

Lanjutnya, pada saat peristiwa kecelakaan itu, keduanya hendak ke Denpasar mengunjungi kediaman salah satu kakaknya. Si bungsu Komang Angga yang sebelumnya enggan diajak ke Denpasar, pada saat itu tumben mau ikut. 

"Baru kemarin (Sabtu 26 April 2025) dia mau diajak ke Denpasar. Dia pamitan dan cium tangan ibu bapaknya, kemudian berangkat. Kebetulan pada saat itu baru selesai hujan," ungkap pria yang juga yang juga paman Gede Krisna dan Komang Angga.

Namun nasib berkata lain. Keduanya mengalami musibah kecelakaan saat tiba di kilometer 4.900 ruas jalan Singaraja - Denpasar, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Lumbanan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Keduanya meninggal dunia pasca ditabrak bus yang mengangkut rombongan study tour. "Kami dari pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas," ujarnya. 

Diungkapkan pula, dua hari lalu dari pihak supir bus sudah beritikad baik. Ia telah mendatangi rumah duka untuk bertanggungjawab. "Dua hari yang lalu dia ke rumah duka. Kami menerima dengan baik itikad beliau," imbuhnya. 

Sementara itu, upacara pengabeban Gede Krisna dan Komang Angga berlangsung pada Rabu (30/4/2025) di Krematorium Santayana, di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng

Pantauan tribun-bali.com, upacara pengabenan dihadiri kerabat dekat serta warga desa. Anggota keluarga lainnya bernama Made Juniada mengungkapkan, sejak pukul 7.00 Wita, layon (jenazah) keduanya sudah tiba di krematorium. Selanjutnya dilakukan prosesi pengabenan.

"Upacara hari ini dilaksanakan sehari penuh. Prosesi terakhir yakni meajar-ajar ke Pura Kayangan Tiga Desa Asat Banyuasri, dan terakhir ngelinggihang di merajan," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved