IFSC Climbing World Cup 2025, Atlet Jepang Ai Mori Diserbu Penggemar, Lolos Mudah ke Babak Semifinal

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Atlet panjat tebing asal Jepang, Ai Mori diserbu penggemar yang ingin meminta foto dan tanda tangannya di Peninsula Island Nusa Dua, Bali pada Jumat 2 Mei 2025.

Dalam IFSC Climbing World Cup 2025 ia turun di nomor lead yang dipertandingkan.

Ai Mori menunjukkan kemampuannya di hadapan fans dan juri dengan lolos ke babak semifinal.

Ai Mori menjadi empat pemanjat tebing terbaik di kategori putri dengan menorehkan 1.94 poin.

Selain itu ada Erin McNeice dari Britania Raya, Laura Logora dari Italia, dan Chaehyun Seo dari Korea Selatan. 

Pemanjat tebing kelahiran 17 September 2003 ini langsung menyapa para fansnya di pinggir field of play.

Tidak sedikit fans yang memberikannya buah tangan.

Baca juga: Koster Minta PLN Cepat Tangani Blackout, Jangan Sampai Ganggu Kuningan dan World Cup Panjat Tebing 

Ai Sora pun mengaku senang ternyata di Bali banyak yang mengidolakannya.

“Banyak fans disini. Saya senang karena bisa menjadi motivasi saya untuk lebih baik kedepannya,” ucap Ai Mori saat dijumpai usai berlaga.

Ai Mori mengaku baru pertamakalinya datang ke Bali dalam kesempatan IFSC Climbing World Cup ini, ia merasa takjub dengan pemandangan Pulau Dewata begitu eksotis.  

Rupanya menu yang digemari Ai Mori adalah nasi goreng selama berada di Bali.

“Pemandangannya bagus. Pertama kalinya saya disini. Selama disini, saya suka makan nasi goreng,” kata dia.

Terpisah, Ketum PP FPTI Yenny Wahid melihat sosok Ai Mori sebagai sosok pemanjat tebing mancanegara yang banyak digemari, ia senang atlet Timnas Panjat Tebing Indonesia bisa bertarung dengan Ai Mori dan beberapa pemanjat tebing terbaik di dunia.

“Saya senang sekali adik-adik bisa terasah kemampuannya. Mereka bisa terbiasa bertanding dengan atlet dari luar. Lihat tadi ada Ai Mori yang jadi idola anak-anak kecil disini," ujarnya.

"Dia juara dunia terus. Atlet Indonesia sudah bertanding dengan Ai Mori sudah luarbiasa. Jadipengalaman untuk belajar teknik dan strategi,” pungkas Yenny.

(*)