Sponsored Content

Politeknik Negeri Bali Dorong Pertanian Kakao Cerdas di Jembrana, IoT Sesuai Visi Pembangunan Bali

Politeknik Negeri Bali (PNB) terus berinovasi, melalui riset-riset terapan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

ISTIMEWA
Dalam upaya mendukung visi pembangunan daerah Bali, yang berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi dan selaras dengan Program Asta Cita Pemerintah Provinsi Bali. Politeknik Negeri Bali (PNB) terus berinovasi, melalui riset-riset terapan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Salah satu implementasinya, penerapan teknologi smart farming berbasis Internet of Things (IoT) di lahan petani kakao di Kabupaten Jembrana. 

TRIBUN-BALI.COM  – Dalam upaya mendukung visi pembangunan daerah Bali, yang berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi dan selaras dengan Program Asta Cita Pemerintah Provinsi Bali.

Politeknik Negeri Bali (PNB) terus berinovasi, melalui riset-riset terapan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

Salah satu implementasinya, penerapan teknologi smart farming berbasis Internet of Things (IoT) di lahan petani kakao di Kabupaten Jembrana.

Program ini merupakan bagian dari Katalisator Kemitraan Berdikari, hasil kolaborasi Ditjen Diktiristek Kemendiktisaintek dan LPDP, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Termasuk Kelompok Tani Merta Abadi Ekasari, pemerintah daerah, sektor pendidikan vokasi, serta mitra industri teknologi.

Baca juga: Politeknik Negeri Bali Berikan Penghargaan Terhadap 71 Dunia Usaha dan Dunia Industri

Baca juga: Politeknik Negeri Bali Dipercaya untuk Penguatan Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah

Dalam upaya mendukung visi pembangunan daerah Bali, yang berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi dan selaras dengan Program Asta Cita Pemerintah Provinsi Bali.

Politeknik Negeri Bali (PNB) terus berinovasi, melalui riset-riset terapan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

Salah satu implementasinya, penerapan teknologi smart farming berbasis Internet of Things (IoT) di lahan petani kakao di Kabupaten Jembrana.
Dalam upaya mendukung visi pembangunan daerah Bali, yang berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi dan selaras dengan Program Asta Cita Pemerintah Provinsi Bali. Politeknik Negeri Bali (PNB) terus berinovasi, melalui riset-riset terapan yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Salah satu implementasinya, penerapan teknologi smart farming berbasis Internet of Things (IoT) di lahan petani kakao di Kabupaten Jembrana. (ISTIMEWA)

Melalui sistem berbasis sensor dan automasi, para petani kini dapat memantau kelembapan tanah, suhu udara, hingga kadar pH secara real-time.

Sistem irigasi akan aktif secara otomatis berdasarkan data tersebut, sehingga penggunaan air menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.

Teknologi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung konservasi sumber daya alam sebagai bagian dari filosofi Tri Hita Karana.

Riset ini dipimpin oleh Ni Nyoman Harini Puspita, S.T., M.Kom (Politeknik Negeri Bali), bersama tim peneliti lintas disiplin, yaitu:

● I Gusti Ngurah Kade Mahesa Adi Wardana, S.T., M.T. (Jurusan Teknik Sipil, PNB)
● I Putu Oka Wisnawa, S.Kom., M.T. (Jurusan Teknologi Informasi, PNB)
● Dr. I Gusti Lanang Made Parwita, S.T., M.T. (Jurusan Teknik Sipil, PNB)
● Dr. I Ketut Sutama, MA (Jurusan Pariwisata, PNB)
● Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. (Fakultas Pertanian, Universitas Udayana)
● Raden Roro Rieta Anggraheni, S.Pd., M.Hum. (Jurusan Pariwisata, PNB)
● I Dewa Agung Ayu Kartika Sari, S.E. (Staf Administrasi Bidang Kerja Sama, PNB)

Tim ini berupaya menghadirkan solusi teknologi yang bersifat modular dan fleksibel, sehingga dapat diterapkan pada lahan milik petani lokal tanpa terkendala oleh batasan ukuran atau topografi.

Inovasi ini dirancang agar sesuai dengan kebutuhan pertanian lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing.

“Langkah ini menjadi bagian dari kontribusi PNB dalam mewujudkan pertanian modern yang berbasis data dan ramah lingkungan, sebagaimana ditekankan dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Kami ingin memperkuat sektor pertanian sebagai fondasi ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang tangguh,” jelas Ni Nyoman Harini Puspita.

Lebih dari itu, riset ini turut mendukung pencapaian Asta Cita poin ke-6, yakni mewujudkan ekonomi berdikari berbasis potensi daerah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved