Rabies di Bali
Meninggalnya Bocah di Jembrana Tinggalkan Duka Mendalam, Keluarga Bantah Korban Suspek Rabies
Suasana duka masih menyelimuti rumah anak 8 tahun yang meninggal dunia di salah satu perumahan wilayah Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamata
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Meninggalnya Bocah di Jembrana Tinggalkan Duka Mendalam, Keluarga Bantah Korban Suspek Rabies
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Suasana duka masih menyelimuti rumah anak 8 tahun yang meninggal dunia di salah satu perumahan wilayah Banjar Puana, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis 15 Mei 2025 malam.
Sebab, proses pengabenan telah berlangsung di Setra Desa Adat Tegal Badeng Kasih, tadi pagi.
Baca juga: Anak 8 Tahun di Jembrana Meninggal Dunia, Korban Tunjukkan Gejala Takut Air, Diduga Suspek Rabies
Menurut penuturan salah satu keluarga, kepergian anak 8 tahun tersebut meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Sebab, selama ini ia dikenal anak yang ceria dan akrab dengan teman sebayanya di lingkungan tempat tinggalnya.
Bahkan para tetangga di lingkungan tempat tinggalnya begitu terkejut mendengar informasi anak tersebut meninggal dunia.
Baca juga: Gelar Vaksin Rabies Door to Door! Awasi Lalu Lintas HPR, Distan Denpasar Bentuk Tisara
Keluarga membantah bahwa anak 8 tahun tersebut meninggal karena suspek rabies.
Mengingat diagnosis awal adalah radang tenggorokan karena sebelumnya sering meminum minuman manis.
Hal ini membuat anak tersebut tidak mau makan karena kesulitan menelan.
"Bukan, bukan rabies. Kalau benar seperti itu (suspek rabies), anjingnya yang sebenarnya duluan mati. Tapi, ini sampai sebulan lebih masih hidup kok," ungkap ayah korban.
Baca juga: Stok Vaksin Anti Rabies di Denpasar Bali 3.814 Vial, Ribuan Orang Telah Menggunakannya Sejak Januari
"Biasanya seminggu setelah menggigit sudah mati anjing tersebut," imbuhnya.
Dia menuturkan, anjing yang menggigit tersebut beraktivitas seperti biasa sebulan tersebut.
Bahkan, setiap pekannya anjing tersebut juga dimandikan.
"Di sini, vaksinasi (pada HPR) rutin sekali," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Rabies di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.