Seputar Bali
Hasil Gelar Agung Pasikian Pecalang di Lapangan Renon, Dukung Koster Tolak Preman Berkedok Ormas
Gelar gelar agung Pasikian Pecalang di Lapangan Renon pagi hari tadi berhasil mendeklarasikan dukungan untuk menolak kehadiran Ormas luar di Bali.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gelar gelar agung Pasikian Pecalang di Lapangan Renon pagi hari tadi berhasil mendeklarasikan dukungan untuk menolak kehadiran Ormas luar di Bali.
Hal ini senada dengan keputusan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali soal isu kehadiran Ormas luar yang datang ke Bali beberapa waktu belakangan.
Deklarasi penolakan Ormas luar di Bali diungkapkan langsung oleh Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet.
Dia menegaskan bahwa setiap desa adat tidak membutuhkan preman berkedok ormas dalam menjaga keamanan di Desa Adat.
Baca juga: Konflik Persatuan Wartawan Indonesia Temukan Jalan Keluar, Zulmansyah: Ini Hasil Yang Luar Biasa
“Kegiatan itu murni dari inisiatif pecalang. Mereka lapor ke saya dan tujuannya sangat bagus,”
“Agar Pasikian Pecalang Bali ini satu persepsi dan satu sikap terkait keberadaan ormas ini. Khususnya adanya preman berkedok ormas ini,” ujar Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Sabtu (17/5).
Ia dengan tegas mengatakan, selama bertahun-tahun dan secara turun menurun, desa adat di Bali telah memiliki pecalang untuk menjaga keamanan di setiap kegiatan di desa adat di Bali.
Berkolaborasi dengan aparat dari kepolisian dan TNI, sehingga dianggap sudah sangat cukup untuk menjaga keamanan di Bali.
“Pecalang disamping sebagai satuan pengaman tradisional saat upacara keagamaan dan acara desa adat, juga sudah tergabung ke pengamanan terpadu berbasis desa adat (SIPANDU BERADAT).
Serta tergabung dalam Bakamda (Badan Keamanan Desa Adat) bersama kepolisian dan TNI. Ini yang bersama-bersama mengamankan Bali,” jelas Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet.
Baca juga: Polsek Kuta Selatan Bali Lakukan Penanaman Mangrove dan Lepas Tukik

Baca juga: Perumda Pasar Denpasar Bali Lakukan Perbaikan Pasar Kreneng, Juga Dilakukan Uji Kelayakan
Sehingga dirinya sependapat, Bali tidak butuh preman berkedok ormas. Baik itu dari Bali maupun luar Bali.
“Bali tidak butuh pengamanan dari ormas-ormas, apalagi preman berkedok ormas. Apalagi gubernur juga telah bersikap (menolak ormas preman),” ungkap dia.
Juru Bicara Pasikian Pecalang Bali, Yudhi Pasek Kusuma mengatakan, Pasikian Pecalang Bali akan berkumpul di Lapangan Renon untuk deklarasi pernyataan sikap menolak ormas yang berkedok menjaga keamanan Bali.
“Acara ini diselenggarakan untuk menindaklanjuti aspirasi dari pecalang-pecalang desa adat seluruh Bali, yang belakangan ini kompak menyuarakan penolakan atas ormas luar Bali yang berdalih untuk ikut mengamankan Bali,” ujar Yudhi Pasek Kusuma.
Poin-poin pada deklarasi nanti, pada intinya pecalang menolak kehadiran ormas yang berkedok menjaga keamanan, sehingga menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat Bali.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.