Berita Nasional

KISRUH Kepengurusan PWI Berakhir! Akhirnya Sepakat Gelar Kongres Persatuan

Dua kubu yang berseteru sepakat mengakhiri perselisihan dan akan menyelenggarakan Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta, paling lambat 30 Agu

zoom-inlihat foto KISRUH Kepengurusan PWI Berakhir! Akhirnya Sepakat Gelar Kongres Persatuan
TRIBUNNEWS/ISTIMEWA
Sepakat - Ketua PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun (kiri), Ketua Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers yang juga CEO Tribun Network Dahlan Dahi (tengah) dan Ketua Umum PWI hasil KLB Jakarta, Zulmansyah Sekedang menunjukan hasil kesepakatan untuk menggelar Kongres Persatuan PWI, Jumat (17/5) malam.

TRIBUN-BALI.COM  - Konflik internal yang sempat membelah tubuh organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya menemukan titik terang.

Dua kubu yang berseteru sepakat mengakhiri perselisihan dan akan menyelenggarakan Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta, paling lambat 30 Agustus 2025.

Proses negosiasi berlangsung maraton dan difasilitasi Chief Executive Officer atau CEO Tribun Network Dahlan Dahi yang belum lama ini dilantik sebagai Ketua Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers. Berkat Dahlan Dahi, konflik kepengurusan PWI akhirnya menemui titik terang.

Dua tokoh utama yang selama ini berseteru antara Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta, Zulmansyah Sekedang. 

Baca juga: Pelatihan Mixologi UMKM Badung 2025 Resmi Dibuka Dinas Koperasi UKMP

Baca juga: USAI Sidak Bupati Adi Arnawa! Loket Khusus Lansia dan Disabilitas Disiapkan RSD Mangusada Badung

Namun keduanya menyepakati pelaksanaan Kongres Persatuan PWI di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan intensif pada Jumat (16/5) malam di Jakarta Selatan.

Pertemuan tersebut dimediasi oleh Ketua Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers sekaligus CEO Tribun Network Dahlan Dahi. Mediasi itu ditutup dengan penandatanganan dokumen resmi bermaterai, yang diberi nama Kesepakatan Jakarta.

Hendry Ch Bangun adalah Ketua Umum PWI hasil Kongres XXV di Bandung pada 27 September 2023. Ia merupakan satu-satunya pemegang mandat yang diakui negara melalui SK Kemenkumham No AHU-0000258.AH.01.08 Tahun 2024, satu-satunya surat keputusan resmi yang sah secara hukum.

Namun, pada 18 Agustus 2024, muncul Kongres Luar Biasa (KLB) yang menetapkan Zulmansyah Sekedang sebagai ketua umum secara aklamasi. Konflik pun tak terelakkan. 

Berbagai upaya mediasi sempat dilakukan namun belum membuahkan hasil, hingga akhirnya pertemuan penting ini terjadi. “Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan,” ujar Hendry.

Ia menegaskan bahwa seluruh program PWI yang tertahan akibat konflik harus segera berjalan kembali, terutama peningkatan kompetensi bagi lebih dari 30.000 anggota di 39 provinsi.

Zulmansyah juga mengapresiasi tercapainya kesepakatan.  “Ini sejarah bagi PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu, sesuai nama organisasinya: Persatuan Wartawan Indonesia,” ujarnya.

Negosiasi berlangsung selama empat jam. Meski sempat diwarnai perdebatan sengit, beberapa kali terdengar tawa di antara Hendry dan Zulmansyah.

Menurut Dahlan, keduanya tetap menjunjung tinggi semangat persaudaraan dan tanggung jawab terhadap dunia pers. “Bang Hendry dan Bang Zul sama-sama tegas. Tapi keduanya punya kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab untuk menyelamatkan PWI,” kata Dahlan.

Dokumen Kesepakatan Jakarta diteken tiga pihak: Hendry Ch Bangun, Zulmansyah Sekedang, dan Dahlan Dahi. Isinya menyatakan komitmen menyelesaikan konflik PWI melalui Kongres Persatuan di Jakarta sebelum 30 Agustus 2025.

Kedua belah pihak sepakat membentuk panitia bersama, terdiri atas tujuh orang Steering Committee (SC) dan 16 orang Organizing Committee (OC), yang masing-masing diajukan setara dari pihak Hendry maupun Zulmansyah. 

Yang tak kalah penting, kedua pihak juga menyepakati hak setiap anggota biasa PWI untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Bila ada hambatan administratif akibat konflik sebelumnya, maka hambatan itu akan dihapus melalui mekanisme yang disepakati bersama dengan semangat persaudaraan.

Poin-poin teknis yang belum disepakati akan diselesaikan sebelum kongres digelar. Keduanya menyatakan komitmen penuh untuk menjadikan kongres mendatang sebagai titik awal pemulihan total PWI.

Kesepakatan Jakarta menandai langkah konkret menuju rekonsiliasi PWI. Di tengah situasi perpecahan yang telah menghambat kerja-kerja organisasi, sikap terbuka dan kesediaan untuk berdialog dari kedua pemimpin menjadi angin segar bagi masa depan insan pers Indonesia.

Menanggapi langkah rekonsiliasi ini, PWI Bali menyambut baik Kongres Persatuan dua kubu PWI Pusat. Pelaksana tugas (Plt) Ketua PWI Bali, I Wayan Dira Arsana mengatakan, keputusan ini membuktikan adanya kesadaran bersama untuk menjaga marwah PWI sebagai pilar demokrasi. “PWI Bali juga berharap keputusan ini juga akan membuat organisasi wartawan tertua di Indonesia ini makin solid,” katanya, Minggu (18/5).

Diharapakan dalam proses menuju rekonsiliasi dua kubu PWI juga mengakhiri berbagai polemik selama ini. Langkah ini akan mempermudah bagi PWI membangun komunikasi dengan mitra PWI termasuk pemerintah. 

“Apapun nanti keputusan kongres persatuan, tak ada lagi upaya-upaya mengungkit sumber konflik selama ini,” kata dia.

PWI Bali juga berterima kasih kepada Dewan Pers yang telah menjadi mediator kesepakatan ini. “Dewan Pers telah membuktikan kehadiranya untuk menjaga independensi dan menjaga marwah pers Indonesia,” paparnya. (sup/ali)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved