Berita Bali
Pemprov Bali Dukung Penggunaan PLTS Atap di Swiss-belResort Pecatu
Penggunaan PLTS atap ini diperkirakan dapat menghasilkan energi bersih sebesar 246.316 kWh per tahun.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Provinsi Bali memiliki potensi energi surya yang besar, hampir sekitar 22 GW2.
Dari total tersebut, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap diperkirakan mencapai 3,3 hingga 10,9 GW.
Hingga saat ini pemanfaatan energi tersebut baru mencapai sekitar 8,91 MWp.
Dengan potensi sebesar itu, pulau Bali sebenarnya berpeluang untuk memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri melalui sumber-sumber energi terbarukan.
Dan pada hari ini, Swiss-belResort Pecatu meresmikan pengoperasian PLTS atap.
Baca juga: DPRD Bali Panggil PLN UID Bali Bahas Blackout dan Mandiri Energi
Penggunaan PLTS atap ini diperkirakan dapat menghasilkan energi bersih sebesar 246.316 kWh per tahun.
Langkah ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap transisi menuju energi bersih dan komitmen jaringan hotel asal Hong Kong ini, dalam mewujudkan eco-tourism atau konsep wisata yang bertanggung jawab dan minim dampak terhadap lingkungan.
Hal ini pun selaras dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 5 Tahun 2021 yang berisi dorongan pemerintah agar sektor pariwisata, khususnya perhotelan, dapat mengurangi ketergantungan pada
energi fosil dan mulai beralih ke sumber energi terbarukan.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Direktur Aneka Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan mewakili Gubernur Bali, GM PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo serta Tim Percepatan PLTS Atap Bali.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, menyampaikan bahwa pemanfaatan PLTS atap di Swiss-belResort Pecatu adalah wujud nyata dan implementasi dari regulasi yang dikeluarkan Pemprov Bali terhadap energi bersih.
Artinya dengan adanya PLTS atap ini tentunya tadi sudah disampaikan bisa memberikan dukungan 20 sampai 25 persen untuk konsumsi energi keseluruhan di hotel.
“Artinya pemanfaatan PLTS atap ini adalah bentuk nyata pemicu dan pemacu bagi industri di pariwisata lainnya untuk melakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Penggunaan PLTS atap ini sudah berkembang dibandingkan tahun sebelumnya termasuk dari data tercatat 50 persen lebih pembangkit EBT sumbernya didukung dari PLTS atap baik yang on grid, off grid, maupun yang hybrid.
Inisiatif pemasangan PLTS atap oleh Swiss-belResort Pecatu selaras dengan program Bali Mandiri Energi yang beberapa waktu lalu baru saja diluncurkan oleh Gubernur Bali.
Akselerasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak swasta dan pemerintah provinsi dibutuhkan agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan meningkatkan citra pariwisata Bali di mata domestik dan dunia.
Swiss-belResort Pecatu adalah resort berbintang empat yang dilengkapi dengan 171 kamar tidur, 1 grand ballroom, 3 meeting room serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.
“Kami bangga Swiss-belResort Pecatu dapat menjadi pelopor di jaringan Swiss-Belhotel International dalam pengoperasian PLTS atap” kata President Director PT. Tujuh Havenindo Hotel yang menaungi Swiss-belResort Pecatu, Ricky Teguh Utama Argawa, Kamis 21 Mei 2025.
Ia menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memberikan pengalaman menginap yang terbaik sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Sebagai bagian dari industri pariwisata, khususnya perhotelan, kami merasa memiliki tanggung jawab untuk mendukung transisi menuju energi bersih dan misi untuk mewujudkan pariwisata hijau di Bali.
Dalam pemasangan PLTS atap ini, Swiss-belResort Pecatu bekerja sama dengan Xurya Daya Indonesia (Xurya).
Xurya adalah perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Indonesia yang memiliki visi untuk merevolusi industri energi di Indonesia.
Perusahaan ini menjadi pionir skema sewa PLTS atap tanpa biaya awal untuk mengakselerasi transisi energi surya bagi perusahaan komersial dan industri.
Dengan memberikan solusi lengkap, mulai dari desain teknis, pengurusan izin, hingga pengoperasian dan pemeliharaan, Xurya memastikan pelaku usaha dapat beralih ke energi surya dengan mudah dan sesuai dengan peraturan pemerintah.
Sampai saat ini, Xurya berhasil mengoperasikan PLTS atap dengan kapasitas lebih dari 100 MW di lebih dari 100 perusahaan dari berbagai segmen industri yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
“Sektor perhotelan memegang peranan penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau. Dengan pemanfaatan PLTS atap, Swiss-Belresort Pecatu ini tidak hanya mencerminkan efisiensi energi tetapi juga berkontribusi besar dalam pengurangan emisi karbon sebesar 220.207 kilogram per tahun atau setara dengan menanam sekitar 2.953 pohon,” ucap Managing Director Xurya, Eka Himawan.
Ia berharap inisiatif ini dapat mendorong lebih banyak sektor perhotelan untuk beralih ke energi terbarukan dan turut mendukung upaya Indonesia dalam mencapai tujuan keberlanjutan energi.
Sebagai salah satu ikon pariwisata dunia, Bali terus memperkuat langkah-langkah konkret dalam mewujudkan pariwisata hijau dan penggunaan energi terbarukan.
Upaya Swiss-belResort Pecatu dalam mengadopsi PLTS atap menjadi langkah awal yang mendukung terwujudnya Bali Mandiri Energi, sekaligus menjadi bukti bahwa pelaku industri pariwisata Bali mampu mengambil peran strategis dalam mendukung transisi energi, sekaligus menjaga harmoni antara alam, budaya, dan masyarakat lokal.(*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.