Berita Bali

Pengolahan Sampah di Punggul Badung Bali Dilirik Desa Lain, Olah Sampah Mandiri Jadi Cenderamata

Kunjungan dilakukan pada Jumat 23 Mei 2025, dengan mendengar pemaparan dari Kepala Desa Punggul dan langsung menuju TPS3R yang dimiliki Desa Punggul.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Form Perbekel Kecamatan Seririt, Buleleng saat melakukan study tiru dan memantau pengolahan sampah di TPS3R Desa Punggul pada Jumat 23 Mei 2025. 

Pasalnya sampah bisa diolah perajin hingga menjadi souvenir.

Sementara itu, Ketua Yayasan Budaya Bali Punggul Sekaligus Kordinator TPS3R Desa Punggul, I Gusti Nyoman Jelantik menjelaskan jika Desa Punggul moto “Sampah Desa Tuntas di Desa”. 

Pengolahan sampah sendiri diselesaikan melalui beberapa program seperti Bank Sampah, TPS 3R dan Tong Edan.

Diakuinya, permasalahan sampah di Desa Punggul berawal dari rumah tangga sehingga penyelesaiannya pun harus diawali dari rumah tangga. 

Untuk itu, setiap rumah diminta memilah sampah menjadi plastik dan non-plastik.

Selain itu, di setiap rumah tangga juga disediakan Tong Edan, di mana sisa atau limbah makanan dimasukkan ke dalam Tong Edan kemudian disemprotkan dengan cairan liang setiap hari. 

Ini dilakukan untuk mengurangi bau dan nantinya dapat digunakan sebagai pupuk cair dan kompos untuk tanaman di rumah. 

“Jadi cairan ini kita berikan dari desa. Sehingga setiap rumah tangga bisa mengolah sampahnya sendiri. Namun untuk sampah residu bisa langsung kita olah di TPS3R,” bebernya.

Diakui semua sampah dari Masyarakat baik plastik dan organik akan diproses tuntas hari itu juga di TPS 3R. 

Proses pengolahan sampah kemudian menghasilkan produk ekonomi sirkular seperti souvenir, benda kerajinan, ukiran, dan lain sebagainya.

“Dalam pengolahan sampah ini, kita harus tau jenis sampah kita sendiri. Baru mencari mesin pengolahan sampah seperti pencacah, pemilah dan yang lainnya,” kata dia.  

Sementara itu, DPD PDI Perjuangan (PDIP) Provinsi Bali akan ikut turun tangan dalam sosialisasi menyelesaikan persoalan sampah, khususnya pengelolaan sampah berbasis sumber. 

Hal ini disampaikan langsung Bendahara DPD PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, yang menyebut bahwa persoalan sampah harus ditangani dari hulunya, yakni dari rumah tangga sebagai sumber utama.

“Pemahaman masyarakat tentang sampah berbasis sumber menjadi kunci. Artinya, penyelesaian masalah sampah harus dimulai dari tempat sampah itu berasal, yaitu dari rumah-rumah warga. Ini akan kami lakukan secara massif,” tegas Dewa Jack, Minggu 25 Mei 2025.

Sebagai langkah konkret, DPD PDIP Bali tengah merancang gerakan aksi bersih yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota di Bali

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved