Berita Denpasar
Denpasar Miliki 1.000 Teba Modern dan 342 Bank Sampah untuk Atasi Sampah
Denpasar kini memiliki 1.000 teba modern yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Denpasar kini memiliki 1.000 teba modern yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, Bali.
Hal ini dilakukan sebagai langkah pengolahan sampah berbasis sumber sebagai strategi jangka pendek.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara menegaskan, beberaha hal dilakukan untuk penanganan sampah jangka pendek.
Dan salah satunya adalah dengan teba modern ini.
Selain itu, pihaknya sedang mengoptimalisasi TPS3R, Bank Sampah hingga sentra komposting untuk mendukung optimalisasi pengolahan sampah berbasis sumber.
"Dimana, hingga kini terdapat 24 TPS3R, sebanyak 1.000 lebih Teba Modern dan sebanyak 342 Bank sampah serta 1 Pusat daur Ulang telah beroperasi dan memberikan dampak pengurangan sampah menuju TPA Suwung," papar Jaya Negara.
Ia menambahkan peran masyarakat dalam pemilahan sampah sangatlah penting.
Baca juga: 4 Pelaku Pencurian Mesin Molen di Proyek Jalan Babakan Badung Bali Diringkus Polisi
"Dalam jangka pendek akan kami optimalisasi pengolahan sampah berbasis sumber, dan tentu sangat mendukung program waste to energy dari Pemerintah Pusat untuk jangka panjang,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq saat kunjungan ke TPA Suwung mengatakan bahwa Pemerintah Pusat menargetkan implementasi WtE untuk daerah yang menghasilkan lebih dari 1.000 ton sampah per hari.
Bali termasuk dalam wilayah prioritas, dan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah akan dimulai awal 2026.
Dimana, pada tahun 2025 ini, sebagai tahapan awal akan dilaksanakan kajian lingkungan, tata ruang, proses perijinan dan beberapa peraturan teknis lainya.
"Waste to Energy kita dukung sepenuhnya, Bali menjadi salah satu titik yang kita target untuk disampaikan kepada bapak Presiden untuk mendapat persetujuan pembangunan waste to energy," paparnya.
Selanjutnya, akan dimulai tahap pembangunan yaitu awal 2026 dimana pembangunan pembangkit pengolah sampah menjadi energi listrik ini akan dikawal Menteri Pekerjaan Umum (PU).
Setelah rampung, lanjutnya, pembangkit tenaga sampah itu akan memproses listrik yang langsung dihubungkan ke PLN dan timbal balik bagi Bali adalah subsidi pembelian tenaga listrik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.