Berita Badung
Badung Masih Diserang Anjing Rabies, Hingga Mei 2025 Tercatat Ada 9 Kasus Gigitan
Pihaknya berharap program vaksinasi tahun ini dapat mencapai angka yang sama dengan tahun lalu, yakni 98 persen.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski pemerintah Kabupaten Badung gencar melaksanakan vaksinasi Hewan Penular Rabies (HPR), namun masih saja diserang anjing rabies.
Bahkan pemerintah setempat mencatat sudah ada 9 kasus gigitan hingga bulan Mei 2025.
Kendati demikian, diharapkan saat ini masyarakat yang terkena gigitan hewan rabies, bisa cepat melaporkan melalui aplikasi Nak Badung Sehat.
Selain itu, Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) juga akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi HPR.
Baca juga: Kini Warga Badung yang Digigit Hewan Rabies, Bisa Diberikan Penanganan dengan Cepat, Begini Caranya!
Kepala Disperpa Badung, Wayan Wijana, saat dikonfirmasi mengakui jika kasus gigitan anjing rabies terus bertambah. Dia mencatat hingga Mei 2025 kemarin ada 9 kasus positif rabies.
"Iya hingga tahun 2025, kasus HPR positif sebanyak sembilan kasus. Padahal kita sudah menggencarkan vaksinasi HPR," ujar Wijana pada Selasa 3 Juni 2025.
Pihaknya mengaku kasus gigitan positif rabies ditemukan di beberapa lokasi di Badung, seperti di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Desa Dalung, Tibubeneng Kecamatan Kuta Utara Badung dan Badung Selatan.
Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan masyarakat yang terkena gigitan segera mendapat penanganan yang tepat.
"Sampai saat ini tidak ada kasus yang mengakibatkan meninggal dunia. Namun kami pastikan semuanya yang tergigit sudah tertangani dengan baik," bebernya.
Selain itu, kata Wijana, pengamatan terhadap anjing yang menggigit untuk memastikan apakah hewan tersebut terinfeksi rabies juga dipastikan setiap ada gigitan.
Jika hasilnya positif, langkah cepat akan diambil, termasuk koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada korban gigitan.
"Jika positif, kami segera koordinasikan agar korban mendapat VAR. Jika negatif, kami tetap merekomendasikan korban untuk mendapat perawatan medis," tambahnya.
Sebagai langkah preventif, pihaknya rutin menerjunkan tim vaksinasi yang secara langsung mendatangi rumah warga guna melakukan vaksinasi rabies.
Pihaknya berharap program vaksinasi tahun ini dapat mencapai angka yang sama dengan tahun lalu, yakni 98 persen.
"Kami akan terus berupaya agar cakupan vaksinasi rabies tetap optimal sehingga kasus rabies bisa ditekan seminimal mungkin," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.