Berita Klungkung

100 Hari Kepemimpinan Bupati dan Wabup Klungkung, Upaya Cepat Tangani Persoalan Sampah & Lingkungan

Capaian kerja 100 hari lainnya yakni mengembalikan jam kerja ASN ke ketentuan semula, menyasar peningkatan disiplin dan produktivitas. 

istimewa
Bupati Klungkung Made Satria saat melakukan pengecekan terhadap pengelolaan sampah di TOSS Centre Karangdadi, Kusamba.100 Hari Kepemimpinan Bupati dan Wabup Klungkung, Upaya Cepat Tangani Persoalan Sampah & Lingkungan 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Dalam 100 hari kerja Bupati I Made Satria dan Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra, Pemerintah Kabupaten Klungkung menunjukkan komitmen kuat dalam penanganan permasalahan lingkungan, khususnya pengelolaan sampah, yang selama ini menjadi tantangan utama Kabupaten Klungkung.

Salah satu capaian menonjol adalah optimalisasi pengelolaan sampah yang ditandai dengan peningkatan kapasitas pengolahan sampah residu di TOSS Center (Tempat Olah Sampah Setempat). 

Kapasitas pengolahan sampah yang sebelumnya hanya 2,5 ton per hari kini meningkat menjadi 5 ton per hari. 

Hal ini dicapai melalui penambahan fasilitas dan aksesori mesin CTBL (Compost Thermal Bio Liquid), teknologi ramah lingkungan yang memungkinkan pengolahan limbah secara lebih efisien.

Baca juga: Komitmen Tingkatkan Pelayanan ke Masyarakat, RSUD Klungkung Bangun Rumah Duka Shanti Mahottama 

Tidak berhenti sampai di situ, Pemkab Klungkung juga menjalin kerja sama strategis dengan PT Airindo Jaya Makmur untuk pengadaan alat teknologi thermal pemusnah sampah.

"Ini merupakan inovasi yang diharapkan dapat menekan volume sampah residu secara signifikan. Sehingga sampah residu pun sepenuhnya dapat dikelola," ujar Made Satria, Selasa 3 Juni 2025.

Kerja sama ini dimulai sejak 30 April dan akan berlangsung hingga 13 Juni 2025, merupakan langkah konkret pemerintah dalam adaptasi solusi teknologi modern untuk masalah lingkungan.

Selain itu, pendekatan ekologis turut diperkuat lewat penataan taman kota dan program penghijauan ruang terbuka hijau, yang secara simbolis dimulai pada 23 Mei 2025. 

Ini menunjukkan bahwa penanganan lingkungan hidup dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya di hilir melalui pengolahan sampah, tetapi juga di hulu dengan pelestarian dan penataan ruang publik yang lebih hijau dan sehat.

Capaian kerja 100 hari lainnya yakni mengembalikan jam kerja ASN ke ketentuan semula, menyasar peningkatan disiplin dan produktivitas. 

Di sisi lain, 16 staf tambahan diterjunkan ke BPKPD guna mengoptimalkan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus mendukung penguatan tim di tengah proses rekrutmen CPNS formasi IT.

Melakukam pengelolaan destinasi wisata kini lebih terstruktur dengan sistem One Gate One Destination (OGOD). 

Penerapan sistem ini mencakup objek-objek populer seperti Kelingking dan Broken Beach. 

Sementara itu, akses menuju lokasi wisata juga ditingkatkan. 

Proyek perbaikan dan pembangunan jalan, termasuk shortcut dari Broken Beach ke Crystal Bay, mulai digarap bertahap.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved