Berita Denpasar

Biaya Pendidikan Berpotensi Sumbang Inflasi Bulan Juni 2025 di Denpasar Bali

penyumbang deflasi tahunan terbesar antara lain tomat, daging ayam ras, bawang merah, bensin, dan cabai merah.

Pixabay/planet_fox
ILUSTRASI UANG - Biaya Pendidikan Berpotensi Sumbang Inflasi Bulan Juni 2025 di Denpasar Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meskipun Kota Denpasar mencatat deflasi sebesar 0,16 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada Mei 2025, namun patut diwaspadai potensi inflasi pada Juni ini. 

Biaya pendidikan diprediksi menjadi salah satu penyumbang utama inflasi, seiring dengan meningkatnya aktivitas persiapan tahun ajaran baru.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar, I Wayan Putra Sarjana, menyampaikan bahwa Juni merupakan momen di mana banyak orang tua mulai mencari sekolah atau perguruan tinggi bagi anak-anak mereka. 

Kegiatan ini secara historis selalu memicu lonjakan pengeluaran rumah tangga.

Baca juga: Inflasi Prediksi Hanya 0,02 Persen, Pasokan Bahan Pangan Aman, BI Fokus Sinergi Pengendalian Pangan

“Yang perlu diwaspadai bulan Juni ini adalah biaya pendidikan, karena tren setiap tahun menunjukkan kenaikan pada periode ini,” ujarnya.

Meski pada Mei terjadi deflasi, tekanan harga dalam setahun terakhir masih tergolong tinggi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year on year/yoy) Denpasar berada pada angka 2,48 persen.

Lima komoditas yang menyumbang deflasi secara bulanan pada Mei antara lain cabai rawit, bawang merah, ikan tongkol diawetkan, cabai merah, dan bayam. 

Sementara lima komoditas penyumbang inflasi bulanan meliputi sewa rumah, kontrak rumah, daging ayam ras, upah asisten rumah tangga, dan angkutan udara.

Untuk inflasi tahunan, kelompok pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang terbesar dengan andil 0,61 persen.

Disusul kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,47 persen.

Adapun lima komoditas utama penyumbang inflasi tahunan di bulan Mei adalah emas perhiasan, sewa rumah, kopi bubuk, canang sari, dan biaya pendidikan. 

Sedangkan penyumbang deflasi tahunan terbesar antara lain tomat, daging ayam ras, bawang merah, bensin, dan cabai merah.

Putra Sarjana menegaskan bahwa meskipun kondisi inflasi saat ini masih terkendali, peran aktif masyarakat dalam mengelola konsumsi dan memahami tren pengeluaran musiman menjadi penting. 

“Kami terus memantau pergerakan harga dan mengantisipasi potensi tekanan inflasi, terutama dari sektor-sektor yang rutin meningkat menjelang tahun ajaran baru,” katanya. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved