Idul Adha
Pemkab Tertarik Kembangkan Sapi Unggul Bali di Buleleng
pada momentum Idul Adha ini, Pemkab Buleleng juga menyerahkan hewan kurban di Masjid Jami' Singaraja.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pemerintah Kabupaten Buleleng berencana membudidayakan sapi khas Bali.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, usai menyerahkan sapi kurban bantuan Presiden RI, Prabowo Subianto, Jumat 6 Juni 2025.
Sutjidra pada kesempatan itu tertarik saat melihat sapi Bali hasil budidaya Ketut Sukata.
Menurutnya sapi dengan bobot 772 ini merupakan jenis unggul dan yang terberat.
Baca juga: Diprediksi Layani 339.523 Penumpang, Momen Libur Panjang Idul Adha Ada Lonjakan Penumpang 10 Persen
"Ini merupakan sapi terberat yang mungkin pernah ada dari jenis sapi Bali," ucapnya saat ditemui di Masjid Jami' Syafinatussalam.
Melihat potensi yang ada, Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini pun tertarik untuk membudidayakan sapi hasil inseminasi buatan ini di Buleleng.
Terlebih dari informasi yang dia dapatkan, kualitas daging sapi ini menduduki peringkat dua dunia.
"Dengan tampilan seperti ini cukup potensial untuk dikembangkan. Karenanya kami minta Dinas pertanian agar melakukan pengembangan. Sehingga nantinya kita punya varietas sapi khas Buleleng dari hasil inseminasi sapi Bali," ujarnya.
Sutjidra menambahkan, pada momentum Idul Adha ini, Pemkab Buleleng juga menyerahkan hewan kurban di Masjid Jami' Singaraja.
Menurutnya, ini sebagai wujud hadirnya pemerintah di tengah masyarakat Buleleng yang berasal dari berbagai agama.
"Buleleng ini kan masyarakatnya dari berbagai agama. Dan hari ini khususnya umat muslim sedang merayakan Idul Kurban, ya pemerintah harus hadir juga," katanya.
Sementara Kepala Distan Buleleng, Gede Melandrat, mengaku siap melaksanakan perintah Bupati Buleleng.
Pihaknya juga mengakui sapi ini sangat potensial dikembangkan, sebab beratnya bisa mencapai 1 ton.
Selama ini pihaknya sudah berupaya melakukan inseminasi buatan bibit unggul sapi Bali.
Diakui upaya inseminasi buatan cukup berhasil.
"Tak hanya itu, kami juga melarang peternak menjual sapi, khususnya betina yang masih usia produktif," tegasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.