Berita Bali
Bali Didorong Jadi Pusat Wellness, Ada Singing Bowl Terapi Hingga Ikon Binaraga Tanah Air Ade Rai
BWB Expo 2025 digadang-gadang menjadikan Bali sebagai pusat perhatian industri kesehatan dan kecantikan dunia
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelbagai pihak pemangku kepentingan dari berbagai sektor mulai dari pelaku industri, investor, hingga komunitas terkait bersama-sama mengupayakan menjadikan Bali sebagai pusat industri kesehatan dan kecantikan dunia.
Bukan tanpa tantangan mengembangkan industri wellness dan kecantikan, di tengah efisiensi dan gejolak global Bali Wellness and Beauty Expo 2025 diupayakan menjadi penggerak utama yang mampu mendorong pertumbuhan dan inovasi di sektor ini.
Hal ini disampaikan Co-Founder dan Direktur Bali Wellness and Beauty Expo 2025, Dr. Diah Permana Tirtawati dalam press conference di The Meru Sanur, Denpasar, Bali, pada Selasa 10 Juni 2025.
"Tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di kancah Asia dan Global. Melalui penyelenggaraan yang konsisten setiap tahun, acara ini diharapkan dapat mempercepat terciptanya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Bali," ujar Doktor Pariwisata Unud tersebut.
Baca juga: JADI Investor Fiktif hingga Overstay, 3 WNA Nigeria Dideportasi Imigrasi dari Bali
Lanjutnya, upaya kolaborasi ini sekaligus memperkuat posisi Pulau Dewata sebagai destinasi unggulan yang mengedepankan kesejahteraan, keindahan, dan kelestarian lingkungan.
BWB Expo 2025 digadang-gadang menjadikan Bali sebagai pusat perhatian industri kesehatan dan kecantikan dunia yang diikuti 70 perusahaan, investor, dan komunitas dari berbagai sektor dalam industri wellness nasional dan internasional.
Expo yang bertema “Grow-well in Bali: Where Wellness Becomes Beauty” ini bakal berlansung tiga hari, pada 27 hingga 29 Juni 2025, di Bali Beach Convention Center yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan “The Sanur”.
Para pelaku bidang kesehatan dan kecantikan dari negara-negara lain bakal hadir seperti dari Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok yang dikenal sebagai pionir dalam tren kecantikan dan teknologi kesehatan di Asia.
Pada kesempatan itu, Staff Ahli Gubernur Bali, Tjok Bagus Pemayun, A.Par., MM juga menyatakan dukungan pemerintah terhadap gelaran ini.
"Memang perlu semangat kolaborasi dan inovasi dalam industri kesehatan dan kecantikan," ujarnya.
Selama tiga hari penyelenggaraan, acara dirancang secara hybrid (luring dan daring) untuk menginspirasi dan mendorong kolaborasi lintas sektor secara global.
Salah satu sorotan utama adalah sesi Business to Business (B2B) yang mempertemukan pelaku industri wellness dan beauty dari berbagai negara, membuka peluang kemitraan dan investasi strategis.
Adapula talkshow yang mengangkat tema “Integrated Wellness and Sustainable Tourism: The Foundation of the New Bali” yang menyoroti pentingnya sinergi antara gaya hidup sehat dan pariwisata berkelanjutan sebagai fondasi arah baru bagi Bali.
Sejumlah tokoh terkemuka dari berbagai sektor akan hadir sebagai pembicara, di antaranya Putri Suastini Koster, Dr. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc., CHE, Prof. Dr. Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Dr. Drs. Ida Bagus Suatama, M.Si., Suzy Hutomo dari Bali Eco-Tourism,.
Pada hari kedua, tema yang diangkat adalah “Integrative Medical Tourism: Bridging the Journey from Medical to Wellness”.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.