Sponsored Content
Bupati Jembrana Bali Made Kembang Fokus Tuntaskan Program Prioritas dan Optimalisasi PAD
Bupati Kembang turut menyoroti pentingnya penguatan potensi lokal Jembrana, seperti sektor pertanian, kelautan, pariwisata berbasis budaya
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan secara resmi membuka pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kabupaten Jembrana 2025, yang digelar di Ballroom Gedung Kesenian Bung Karno, Rabu 11 Juni 2025.
Musrenbang RPJMD ini menjadi momentum strategis dalam merumuskan arah pembangunan Jembrana lima tahun ke depan.
Bupati Kembang menegaskan bahwa Musrenbang bukan sekadar agenda seremonial, melainkan forum dialog publik yang inklusif.
"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu, bersinergi, dan bergotong-royong dalam menyusun RPJMD yang berpihak pada rakyat, realistis, partisipatif, dan berorientasi pada hasil," ujarnya.
Baca juga: Komitmen Dukung Otomotif Jembrana, Kembang-Ipat Bangun ‘Chemistry’ Saat Jajal Sirkuit Rally Perancak
Bupati juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap program-program prioritas dan unggulan yang belum terealisasi, agar menjadi fokus perhatian dalam perencanaan ke depan.
Program yang telah berjalan juga diimbau untuk dievaluasi keberlanjutannya, dengan target agar seluruh program unggulan dapat diselesaikan selama lima tahun masa RPJMD.
Dalam menghadapi keterbatasan pendanaan, Bupati mendorong penguatan sinergi dengan pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota lainnya.
Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menjadi fokus, selain penguatan peran perangkat daerah dalam memahami dan menjalankan program secara tepat sasaran.
Bupati Kembang turut menyoroti pentingnya penguatan potensi lokal Jembrana, seperti sektor pertanian, kelautan, pariwisata berbasis budaya, serta UMKM sebagai pilar kemandirian daerah.
Ia juga menekankan perlunya menciptakan iklim investasi yang kondusif, percepatan pelayanan publik berbasis teknologi, serta peningkatan mutu pendidikan dan layanan kesehatan.
"Mari kita bangun Jembrana yang maju, harmoni, dan bermartabat, tidak hanya lewat pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga melalui pembangunan jiwa, budaya, dan moral masyarakat, sebagaimana diajarkan Bung Karno," tandasnya.
Sementara itu, Kabid PSDA Bappeda Provinsi Bali, I.B. Nyoman Sutrisna, yang mewakili Kepala Bappeda Provinsi Bali, memaparkan kondisi ekonomi dan sosial Bali sebagai dasar penyusunan RPJMD 2025–2029.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali tahun 2024 tercatat sebesar 5,48 persen, sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya 5,71 persen, namun tetap lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,03 persen.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jembrana berada pada angka 4,98 persen.
Dari sisi kesejahteraan, tingkat kemiskinan di Jembrana 4,51 persen masih berada di atas rata-rata provinsi 3,80 persen, namun terus menunjukkan tren menurun.