Tajen Maut di Bangli
Ketika Sabung Ayam Berubah Jadi Sabung Manusia di Bangli Bali, Duel Maut di Arena Tajen, 1 Tewas
Arena sabung ayam yang awalnya menyajikan pertarungan antar-ayam, seketika berubah menjadi perkelahian antar-manusia.
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Sabung ayam atau di Bali terkenal dengan istilah tajen, dilakukan dengan mengadu dua ayam jantan yang dilengkapi taji atau pisau kecil di kakinya.
Dua ayam pejantan yang dipersenjatai taji itu beradu dalam sebuah kalangan atau arena.
Ayam akan diadu hingga salah satu darinya kabur atau kalah, bahkan hingga mati. Istilahnya, kaon!
Permainan ini biasanya diikuti oleh perjudian para bebotoh yang berlangsung tak jauh dari arena adu ayam.
Baca juga: Sosok Luwes dan Alam, Dua Warga Songan Bangli Bali yang Terlibat Perkelahian Maut di Arena Tajen
Namun yang terjadi di arena enjing les Banjar Tabu, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, pada Sabtu 15 Juni 2025 sungguh berbeda dari biasanya.
Arena sabung ayam yang awalnya menyajikan pertarungan antar-ayam, seketika berubah menjadi perkelahian antar-manusia.
Seperti tampak dalam sejumlah video yang viral, dua orang terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam di arena sabung ayam atau tajen.
Kasus perkelahian itu pun mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dan satu orang dirawat insentif di RSUP Prof Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, kasus perkelahian di arena sabung ayam ini melibatkan dua orang, yakni Komang Alam (37) asal Desa Songan A yang tewas, dan I Wayan Luwes atau Mangku Luwes yang mengalami luka-luka saat ini dalam perawatan medis.
Sebelum kejadian nahas terjadi, warga menggelar sabung ayam di enjing les Banjar Tabu, Desa Songan, pada Sabtu 15 Juni dari pukul 12:00 Wita.
Sekitar pukul 16:30 Wita Mangku Luwes datang ke lokasi dalam keadaan mabuk dan mencari orang yang mengadakan sabung ayam (tajen).
Kemudian terjadi perkelahian antara Komang Alam dan Mangku Luwes di dalam kalangan atau arena tajen, dengan disaksikan sejumlah warga.
Perkelahian menyebabkan luka di bagian perut Komang Alam karena terkena senjata tajam, sementara Mangku Luwes juga terkena sabetan taji.
Pukul 17.00 Wita keduanya dilarikan ke Puskesmas V Kintamani, di Desa Songan.
Komang Alam saat tiba di Puskesmas, oleh petugas Puskesmas dinyatakan meninggal dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.