Berita Denpasar

Pelaku IKM di Denpasar Bali Diberi Pelatihan Buat Desain Produk Tas hingga Strategi Pemasaran

Ni Nyoman Sri Utari, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rencana strategis pengembangan industri kriya di Denpasar. 

istimewa
Pelatihan pembuatan tas kriya bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). Pelaku IKM di Denpasar Bali Diberi Pelatihan Buat Desain Produk Tas hingga Strategi Pemasaran 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam upaya memperkuat industri kreatif lokal, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) berkolaborasi dengan Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar menggelar pelatihan pembuatan tas kriya bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). 

Pelatihan ini berlangsung hingga 20 Juni mendatang di Balai Diklat Industri Denpasar, Bali.

Sebanyak 20 peserta, yang terdiri dari pelaku IKM dan usaha pemula, mengikuti program pelatihan yang mencakup materi desain produk tas, teknik produksi, hingga strategi pemasaran digital melalui media sosial.

Wakil Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ayu Kristi Arya Wibawa mendorong para peserta untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya guna meningkatkan kapasitas mereka dalam menjalankan usaha kriya.

Baca juga: Tabel Kredit KUR BPD Bali Bulan Juni 2025, Pinjaman Kredit, Bunga 3 Persen, Cocok Modal untuk UMKM

“Saya mendorong peserta untuk memanfaatkan pelatihan ini semaksimal mungkin. Ini adalah kesempatan emas untuk menggali wawasan dari para narasumber,” ujar Ayu Kristi.

Sementara itu, Kepala Disperindag Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rencana strategis pengembangan industri kriya di Denpasar

Ia menambahkan bahwa sektor kriya, khususnya tas, memiliki potensi besar menjadi produk unggulan daerah.

“Dengan pelatihan ini, kami ingin para pelaku IKM, khususnya pemula, memiliki bekal kuat untuk membangun usaha yang berdaya saing,” jelas Sri Utari.

Ia juga menekankan pentingnya pemasaran digital di era saat ini. Oleh karena itu, materi strategi promosi melalui media sosial menjadi bagian penting dari pelatihan ini.

“Di era digital, produk yang bagus harus ditunjang pemasaran yang tepat agar menjangkau pasar lebih luas,” tambahnya.

Kepala BDI Denpasar, Arga Mahendra, menyambut baik kolaborasi ini dan berharap dapat terus berlanjut ke depannya. 

Ia menilai banyak potensi produk industri di Denpasar yang bisa dikembangkan menjadi komoditas unggulan.

“Kami ingin pelatihan ini tidak hanya menekankan aspek estetika, tapi juga aspek fungsional dan nilai ekonomi. Peserta juga kami latih menghitung biaya produksi agar usahanya bisa berkelanjutan,” tuturnya. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved