Berita Denpasar
Beroperasi 2026, Ini Jenis Layanan Puskesmas Ramah Ibu dan Anak di Denpasar Bali
Selain finishing, tahun ini pihaknya juga akan menyiapkan sarana dan prasarana penunjang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar melanjutkan pembangunan tahap kedua Puskesmas Ibu dan Anak.
Puskesmas ini berdiri di eks TPSS Gunung Agung Denpasar dengan tiga lantai.
Pembangunannya pun ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Lalu, seperti apa bentuk layanan yang akan diberikan begitu fasilitas kesehatan ini beroperasi?
Baca juga: Pembangunan Lanjutan Puskesmas Ibu dan Anak di Eks TPSS Gunung Agung Denpasar Masuki Proses Tender
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. A.A. Ayu Candrawati, Puskesmas Ibu dan Anak akan mengusung layanan kesehatan primer yang mengedepankan pendekatan promotif dan preventif, di samping layanan kuratif dan rehabilitatif.
Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).
“Fungsinya tetap sama dengan Puskesmas pada umumnya, namun lebih difokuskan pada pelayanan bagi ibu dan anak sebagai sasaran utama,” ungkapnya.
Tak hanya menjadi pusat layanan kesehatan, Puskesmas ini juga akan difungsikan sebagai wahana pendidikan bagi tenaga kesehatan.
Untuk mendukung peran tersebut, puskesmas akan dilengkapi dengan sarana-prasarana memadai serta SDM yang mencakup tenaga medis, paramedis, dan nonmedis.
Layanan yang disediakan mencakup seluruh siklus hidup, sesuai dengan penerapan puskesmas sebagai bagian dari klaster integrasi layanan primer.
Puskesmas ini juga dirancang untuk menjadi Puskesmas Ramah Ibu dan Anak dengan fasilitas pelayanan persalinan yang representatif.
Pada klaster dua integrasi layanan primer, fokus diarahkan sepenuhnya pada layanan kesehatan ibu dan anak.
Hal ini mencakup pemeriksaan kehamilan, proses persalinan, hingga perawatan kesehatan anak dari usia bayi, balita, anak sekolah hingga remaja.
"Untuk operasionalnya dilakukan tahun 2026. Sekarang dilanjutkan finishing di lantai satu dan dua," paparnya.
Selain finishing, tahun ini pihaknya juga akan menyiapkan sarana dan prasarana penunjang.
Termasuk juga penyiapan sumber daya manusia.
"Tahun ini kami lakukan pemenuhan SDM, alat kesehatan dan sarana prasarana lainnya," paparnya.
"Di sana ada layanan persalinan atau PONED (pelayanan obestetri neonatus emergensi dasar). Yang lainnya sama dengan Puskesmas lainnya," imbuhnya.
Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Dinas PUPR Kota Denpasar, I Wayan Dirgayasa mengungkapkan, pembangunan tahap dua mencakup pekerjaan finishing pada lantai dua dan tiga, pemasangan lift, serta penataan area halaman.
“Saat ini kami masih dalam proses tender. Jika tidak ada kendala, proses ini ditargetkan selesai pertengahan Juli, dan pengerjaan bisa langsung dimulai,” jelas Dirgayasa.
Dirinya mengakui bahwa proses tender sempat mengalami keterlambatan akibat penyesuaian terhadap regulasi baru terkait pengadaan barang dan jasa.
Hal tersebut menyebabkan proses pengajuan ulang yang berdampak pada molornya jadwal.
Namun demikian, Dirgayasa optimistis pengerjaan tahap dua bisa diselesaikan pada pertengahan Desember 2025.
Untuk anggaran, pihaknya menyebut bahwa pagu tetap sama seperti sebelumnya yakni sebesar Rp 13,5 miliar.
“Kami tetap menggunakan pagu anggaran yang sudah ditentukan, tanpa ada penambahan. Harapannya seluruh proses berjalan lancar agar fasilitas ini segera bisa dimanfaatkan masyarakat,” imbuhnya. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.