Seputar Bali
Kenapa Autopsi Jenazah Pendaki yang Jatuh di Rinjani harus ke Bali? Otopsi Ungkap Penyebab K3m4tian
Kasus jatuhnya seorang pendaki di Gunung Rinjani menjadi perhatian publik usai jenazah korban lebih pilih di Autopsi di bali dibandingkan di Mataram.
Jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brazil yang jatuh di lereng puncak Gunung Rinjani telah selesai di otopsi Forensik RSUD Bali Mandara.
Dokter Forensik RSUD Bali Mandara, dr. Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F yang menangani jenazah korban, mengatakan tak ada permintaan autopsi tambahan.
Dan jenazah hingga kini masih di Ruang Jenazah Forensik RSUD Bali Mandara.
“Jadi kembali ke penyidik, karena ini barang bukti penyidik. Kalau penyidik sudah menyerahkan, tidak diperlukan lagi, jadi diserahkan ke keluarga,” jelas dr. Alit.
Lebih lanjutnya, dr. Alit mengatakan kemungkinan jenazah Juliana akan dikembalikan ke negaranya.
“Sepengetahuan saya, karena di luar saya, ini akan dikirim ke negaranya. (Kapan dikirimnya) Saya tidak tahu mungkin menunggu jadwal juga,” imbuhnya.
Hasil autopsi pun juga sudah diserahkan pihak rumah sakit ke penyidik dan sudah diserahkan juga ke keluarganya tadi pagi.
“Jenazah masih kita preservasi untuk mempertahankan bahwa jenazah dalam keadaan awet ke negaranya,”
“Belum ada Informasi (kapan pemulangannya) terakhir masih mencari jadwal penerbangan,” tutupnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.