Pendaki Asal Brasil Tewas
RSUD Bali Mandara Ungkap Penyebab Kematian Juliana Marins: Bukan Hipotermia, Tapi Kekerasan Tumpul
RSUD Bali Mandara Ungkap Penyebab Kematian Juliana Marins: Bukan Hipotermia, Tapi Kekerasan Tumpul
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
- Dugaan awal menyebutkan Juliana masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan setelah terjatuh.
21–22 Juni 2025
- Tim SAR mulai melakukan pencarian.
- Hari pertama dan kedua: Pencarian menggunakan drone thermal untuk mendeteksi panas tubuh, namun tidak membuahkan hasil karena kabut tebal dan hujan deras.
Senin, 23 Juni 2025
- Drone berhasil menangkap gambar tubuh Juliana dalam posisi tak bergerak.
- Titik jatuh diperkirakan sedalam 600 meter dari bibir jurang.
- Tim SAR memutuskan menggunakan metode vertical lifting untuk evakuasi karena medan ekstrem.
- Kendala besar muncul: tali evakuasi yang tersedia hanya 250 meter. Tim harus menyambung tali dan memasang tambatan pengaman pada tebing yang nyaris tidak punya titik penahan.
Selasa, 24 Juni 2025
- Pukul 18.00 WITA: Tim berhasil mencapai tubuh Juliana dan melakukan evakuasi ke bibir jurang.
- Setelah itu, jenazah ditandu melewati jalur curam menuju Posko SAR Sembalun, yang memakan waktu hampir 6 jam.
- Pukul 20.41 WITA: Jenazah tiba di Posko SAR dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Mataram menggunakan ambulans dengan pengawalan ketat.
- Pukul 22.44 WITA Jenazah tiba di rumah sakit dan langsung masuk ruang autopsi.
Namun, rencana autopsi di RS Bhayangkara dibatalkan karena tidak tersedia dokter forensik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Gunung-Rinjani-pada-Jumat-27-Juni-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.