Hari Bhayangkara 2025
Kisah Inspiratif Bripka Seladi, Sosok Polisi yang Tolak Suap 16 Tahun dan Nyambi Jadi Pemulung
Kisah inspiratif Bripka Seladi, polisi jujur di Malang yang 16 tahun menolak suap dan nyambi jadi pemulung. Kerja keras dan jadi teladan integritas.
TRIBUN-BALI.COM - Di tengah banyaknya berita miring tentang aparat penegak hukum, muncul sosok Bripka Seladi, polisi jujur yang menjadi contoh nyata arti integritas.
Selama 16 tahun bertugas di bagian pelayanan SIM Polres Malang Kota, pria bernama lengkap Bripka Seladi ini konsisten menolak suap, bahkan dalam bentuk kecil seperti sekadar pemberian kopi.
Apa yang membuat publik lebih kagum, Bripka Seladi tak malu punya pekerjaan sampingan sebagai pemulung barang bekas.
Baginya, lebih baik bekerja keras demi penghasilan halal daripada mengambil uang haram.
Baca juga: VIDEO Oknum Pendatang Dicerca usai Terciduk Membuang Sampah di Kawasan Wisata Ubud Gianyar Bali
Konsisten Menolak Suap, Meski Banyak Godaan
Bripka Seladi dikenal sebagai polisi yang tegas menolak segala bentuk gratifikasi.
Baik itu berupa uang, hadiah, hingga sekadar traktiran kopi dari pemohon SIM.
Ia percaya, polisi seharusnya menjadi teladan kejujuran.
“Lebih baik jadi pemulung, jauh lebih jujur dan benar daripada terima salam tempel dan suap,” ungkap Bripka Seladi.
Prinsip ini juga ia tularkan kepada keluarganya.
Kalau ada orang yang mencoba memberi sesuatu, Bripka Seladi langsung menyuruh anaknya untuk mengembalikan.
Hidupnya harus bersih, tanpa ada jejak uang haram.
Jadi Pemulung demi Penghasilan Tambahan
Setiap selesai bertugas sebagai polisi, Bripka Seladi langsung berganti peran menjadi pemulung.
Ia memulai aktivitas ini delapan tahun lalu, berbekal sepeda ontel untuk mengumpulkan sampah.
Hasilnya ia pilah, lalu dijual demi menambah penghasilan keluarga.
“Biarpun jadi pemulung, yang penting halal. Saya tidak pernah merasa rendah diri meskipun setiap hari berurusan dengan sampah,” ujar pria berusia 57 tahun ini.
Dari pekerjaan sampingan ini, Bripka Seladi mendapatkan pendapatan sekitar Rp25.000 hingga Rp50.000 per hari.
Tidak banyak, tapi cukup membantu untuk kebutuhan sehari-hari.
Membuka Gudang Sampah Bersama Keluarga
Kini Bripka Seladi punya gudang sampah di Jalan Dr Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Gudang ini juga dikelola bersama anaknya, Rizal Dimas, dan beberapa rekan.
Pekerjaan ini tidak hanya untuk mencari nafkah, tapi juga berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan.
“Yang penting halal, ikhlas, dan terus ikhtiar. Tidak usah peduli omongan orang,” kata Bripka Seladi.
Rizal Dimas pun belajar banyak dari sang ayah. Meski sering menghadapi cibiran, ia tetap bangga. “Saya bangga dengan ayah yang mengajarkan kerja keras dan kejujuran,” tuturnya.
Mendidik Anak Tetap Jujur Meski Punya Kesempatan
Rizal kini tengah mencoba untuk ketiga kalinya lolos seleksi kepolisian.
Meski punya ayah seorang polisi, Rizal tak mendapat jalan pintas. Semua murni usaha dan doa.
Bripka Seladi menegaskan, ia tidak akan menggunakan pengaruh atau “jalan belakang” demi anaknya.
Prinsipnya sederhana: semua harus diraih dengan cara halal.
Komentar Netizen dan Harapan Publik
Aksi Bripka Seladi memulung sambil tetap menjadi polisi jujur membuat banyak netizen kagum. Di akun Instagram @jktnewss, muncul banyak komentar positif.
“Ini adalah gambaran gaji polisi yang menolak gratifikasi, apakah masih ada yang berminat menjadi polisi panutan & teladan seperti bapak ini?” tulis akun @n.a.s.a234.
Ada pula komentar bernada sindiran dan harapan, “Coba jenderal kasih contoh kaya gini pulang naik onthel gak egois dijalan,” ujar @hariadi769.
Masyarakat berharap pihak kepolisian, mulai dari Kapolri hingga Kapolda, memberi apresiasi kepada Bripka Seladi.
Karena di tengah citra negatif kepolisian, masih ada sosok polisi yang benar-benar menjaga integritas.
Teladan di Rumah dan di Tengah Masyarakat
Kesederhanaan Bripka Seladi tak membuatnya tergoda memanfaatkan jabatan.
Meski banyak utang dan kebutuhan, ia tetap menolak gratifikasi. Setelah selesai bertugas, ia langsung melanjutkan pekerjaan memulung.
Tapi saat ada tugas tambahan seperti pengamanan acara, ia tak segan menunda aktivitas memulung. Baginya, tugas sebagai polisi tetap prioritas.
Nilai yang Layak Dijunjung Tinggi
Di tengah kritik tajam terhadap institusi kepolisian, Bripka Seladi membuktikan bahwa kejujuran dan kerja keras masih ada.
“Saya bisa jadi seperti kamu, tapi apakah kamu bisa seperti saya?” ucapnya penuh keyakinan.
Prinsip inilah yang membuatnya dihormati, bukan hanya oleh keluarga tapi juga oleh banyak masyarakat.
Inspirasi untuk Polisi dan Masyarakat
Kisah Bripka Seladi seharusnya jadi inspirasi, tak hanya bagi polisi, tapi juga masyarakat umum. Bahwa di tengah godaan dan tekanan hidup, masih ada jalan untuk tetap jujur.
Integritas bukan hanya soal ucapan, tapi tindakan nyata.
Dan Bripka Seladi sudah membuktikan itu selama puluhan tahun.
Bripka Seladi jadi salah satu contoh polisi jujur yang tetap memegang prinsip meski hidup sederhana.
Ia mengajarkan, menjadi polisi teladan tak harus kaya atau berkuasa, tapi harus berani berkata tidak pada suap.
Dan yang paling penting, selalu berusaha mencari nafkah dari jalan yang halal.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.