Cuaca Bali

Prakiraan Cuaca Bali Besok 6 Juli 2025, Hujan Lebat di Gianyar dan Klungkung, Waspada Angin Kencang

BMKG mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas luar ruangan saat terjadi hujan petir dan angin kencang.

freepik
Ilustrasi - Prakiraan Cuaca Bali Besok 6 Juli 2025, Hujan Lebat di Gianyar dan Klungkung, Waspada Angin Kencang 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi akan mengguyur beberapa wilayah di Bali, pada tanggal 6 Juli 2025.

BMKG pun mengeluarkan peringatan dini hujan yang terjadi Minggu 6 Juli 2025.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi akan terjadi di Badung, Denpasar, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, Tabanan.

Sedangkan untuk intensitas lebat hingga sangat lebat akan terjadi di Gianyar, Karangasem, Klungkung.

Baca juga: Rekonfirmasi Selamat Bertambah, Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali Terkendala Cuaca

BMKG mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas luar ruangan saat terjadi hujan petir dan angin kencang.

Mengamankan benda-benda yang berpotensi terbawa angin. Waspada terhadap risiko banjir, genangan air, pohon tumbang, dan longsor di wilayah rawan. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, prakiraan cuaca hingga 10 Juli 2025, menunjukkan potensi hujan lebat masih tinggi di berbagai wilayah. 

Dalam periode 4-6 Juli, wilayah yang perlu diwaspadai antara lain Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua Selatan untuk kategori siaga hujan lebat. 

Sementara angin kencang berpotensi terjadi di Kepulauan Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan beberapa wilayah di Sulawesi dan Papua.

“Pada 7 hingga 10 Juli, potensi hujan sangat lebat bahkan diperkirakan di Papua Pegunungan, sementara wilayah Maluku masih masuk kategori siaga. Masyarakat harus tetap waspada, terutama terhadap banjir bandang, longsor, dan gangguan aktivitas harian,” jelas Andri.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengimbau seluruh operator transportasi darat, laut, dan udara untuk secara aktif memantau dan mematuhi informasi cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG

Dwikorita menekankan bahwa kepatuhan terhadap informasi meteorologi harus menjadi bagian dari prosedur standar operasional transportasi, demi keselamatan jiwa dan kenyamanan masyarakat luas.

“Keselamatan harus menjadi prioritas. Pengambilan keputusan dalam operasional transportasi harus mengacu pada data meteorologi yang kami sampaikan secara resmi dan berkala,” tegas Dwikorita.

Dwikorita juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mengabaikan informasi cuaca, terutama ketika merencanakan perjalanan selama masa liburan sekolah. 

Selain itu, pemangku kepentingan di sektor pemerintahan, kebencanaan, pertanian, logistik, hingga pariwisata diimbau untuk menggunakan data cuaca sebagai dasar perencanaan kegiatan.

“Cuaca saat ini tidak bisa diprediksi hanya dengan kebiasaan atau intuisi. Kita semua perlu berbasis data dan bersiap menghadapi dinamika iklim yang terus berubah. Informasi cuaca lengkap dapat diakses melalui berbagai kanal komunikasi resmi BMKG," demikian kata Kepala BMKG Dwikorita.(zae)

Layanan Informasi BMKG

Untuk informasi cuaca lebih detail dan resolusi lebih tinggi hingga level kelurahan/desa silakan:

- mengunjungi website www.bmkg.go.id

- pantau melalui aplikasi infoBMKG

- atau mengunjungi http://cuaca.bmkg.go.id 

BPBD Gianyar Minta Waspadai Aktivitas di Laut, Tinggi Gelombang Diprediksi Capai 4 Meter

Hujan lebat yang terjadi dalam durasi dalam, melanda Kabupaten Gianyar, sejak beberapa hari ini. 

Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar mencatat, jumlah kejadian seperti tanah longsor dan pohon tumbang, jumlahnya relatif sedikit dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. 

"Sejak Kamis dan Jumat ini, memang terjadi bencana longsor maupun pohon tumbang, namun jumlahnya sedikit, dan tidak sampai menimbulkan kerugian besar," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, Jumat 4 Juli 2025. 

Turunnya jumlah dua bencana yang biasanya mendominasi saat Gianyar dilanda hujan lebat, diduga karena sebagian besar pohon berpotensi tumbang, sudah tumbang pada bulan-bulan sebelumnya. Begitu juga dengan tanah longsor. 

Namun untuk tanah longsor, masih perlu diwaspadai, terutama di kawasan fasilitas umum.

Sebab hujan bisa saja mengikis fondasi tanah, seperti jalan atau jembatan. Seperti yang terjadi di Lingkungan Banjar Dinas Umahanyar, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring. 

Di sana senderan jalan jebol yang menyebabkan akses jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Akan tetapi, Dibya menekankan, dalam cuaca seperti ini, aktivitas di laut atau pesisir juga menjadi hal penting untuk diwaspadai. Sebab, gelombang berpotensi mencapai empat meter. 

"Saat ini kami juga fokus ke perairan, karena prediksi gelombang tinggi hingga 4 meter. Kami minta masyarakat agar lebih berhati-hati beraktivitas di laut," ujarnya.

Meskipun gelombang tinggi. Namun pemancing masih banyak yang menjalankan hobinya. Seperti di Pantai Siyut, Gianyar

Di sana sejumlah pemancing masih terlihat membentangkan kailnya ke arah laut meskipun gelombang relatif tak menentu. 

Terkait keamanan pemancing ini dan masyarakat yang masih melakukan aktivitas di pantai atau laut, Dibya telah menyiagakan anggota Balawista. 

"Balawista sejak beberapa hari siaga penuh. Astungkara, sampai saat ini tidak ada kasus seperti orang terseret arus. Sebab kita selalu memberi imbauan pada masyarakat yang beraktivitas di pinggir pantai," tandasnya. (weg)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved