Berita Bali
Tanggapi Keluhan Terkait Debu hingga Bau Ternak, Karantina Bali Temui Warga Gilimanuk
Salah satu solusi yang segera dilakukan adalah penyiraman jalan secara berkala untuk menekan debu yang beterbangan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga di sekitar Instalasi Karantina Hewan (IKH) Gilimanuk keluhkan beberapa hal terkait aktivitas di sana.
Sejumlah keluhan warga berkaitan dengan aktivitas di sekitar IKH, antara lain bau tak sedap dari kendaraan pengangkut ternak, peningkatan intensitas debu di jalan.
Kemudian ada kendaraan berkecepatan tinggi yang melintasi permukiman, hingga antrean kendaraan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan.
Terkait keluhan itu, Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Bali (Karantina Bali) pun menggelar pertemuan langsung bersama warga.
Baca juga: Selama Maret, Balai Karantina Bali Tahan Tanduk Rusa hingga Jamur dari China Tanpa Dokumen Karantina
Kegiatan ini bertujuan untuk menanggapi keluhan warga dan mencari solusi bersama demi menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat.
“Kami terus berbenah. Kami tidak hanya menjaga wilayah dari ancaman penyakit, tapi juga menjaga kenyamanan masyarakat sekitar,” kata Kepala Karantina Bali, Heri Yuwono, dalam rilisnya Sabtu 5 Juli 2025.
Karantina Bali bersama warga Gilimanuk dan instansi terkait pun menandatangani Surat Kesepakatan Bersama yang menjadi dasar pelaksanaan langkah-langkah perbaikan ke depan.
Salah satu solusi yang segera dilakukan adalah penyiraman jalan secara berkala untuk menekan debu yang beterbangan.
Heri juga menambahkan, bahwa pengurangan bau hewan akan dilakukan melalui koordinasi dengan pemilik ternak.
Mereka diimbau agar tidak menyiram hewan di area kandang dan diarahkan untuk mengajukan penetapan lokasi alternatif untuk proses karantina yang lebih sesuai.
Karantina Bali juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Dinas Perhubungan Jembrana, dan Kelurahan Gilimanuk, untuk mengatur lalu lintas dan menekan kecepatan kendaraan di jalur permukiman.
“Langkah-langkah ini diharapkan memberi dampak langsung kepada warga serta memperkuat sinergi antara tugas karantina dalam menjaga keamanan hayati dan menciptakan lingkungan yang nyaman,” ujar Heri.
Ia menambahkan, komunikasi dan evaluasi akan terus dilakukan sebagai bagian dari komitmen Karantina Bali dalam mewujudkan perbaikan.
“Bersama-sama kita jaga keamanan dan kenyamanan,” pungkasnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.