Kapal Tenggelam di Selat Bali

Hari Ke-4 Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya, Alutsista dan Penyelam Dikerahkan, 29 Korban Masih Hilang

Hari Ke-4 Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya, Alutsista dan Penyelam Dikerahkan, 29 Korban Masih Hilang

Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
KMP - Potret KMP Tunu Pratama Jaya beberapa waktu lalu. Hari Ke-4 Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya, Alutsista dan Penyelam Dikerahkan, 29 Korban Masih Hilang 

Berbagai Alut Dikerahkan, Termasuk Kapal Sonar dan Helikopter

Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan berbagai alutsista dikerahkan untuk membantu pencarian.

Termasuk RIB 01 Jembrana, RIB 04 Buleleng, KN 49 KPLP Gilimanuk, KP Tanjung Rening Polairud Jembrana, dan kapal Manik Emas milik Distrik Navigasi Benoa yang dilengkapi sonar Multi Beam Echosounder 240.

"Kapal ini telah mendeteksi pada koordinat terjadinya kapal tenggelam. Dari rencana sepuluh jalur penyisiran sonar, hingga sore ini baru empat jalur yang berhasil dilalui," ucapnya.

Selain di laut, pencarian lewat udara juga tetap dilakukan, dan cakupan wilayah pencarian diperluas: 269,38 nautical mile persegi di udara dan 141,40 nautical mile persegi di laut.

Kondisi cuaca relatif baik dengan angin berkisar 7 knot, arus laut dari selatan ke utara, meski hingga sore hari belum ada hasil baru.

"Hingga Sabtu sore, pencarian belum membuahkan hasil. Demikian pula dengan Posko utama di Ketapang, juga belum membuahkan hasil," imbuh Sidakarya.

Operasi SAR Tetap Dilanjutkan Sesuai Prosedur

Sesuai Undang-Undang No 29 Tahun 2014, pencarian korban akan dilakukan selama tujuh hari.

"Kalau sesuai dengan Undang-Undang No 29 tahun 2014, untuk pencarian tujuh hari. Namun kami terus berupaya maksimal, mudah-mudahan sebelum tujuh hari bisa ditemukan. Sehingga operasi bisa langsung kami tutup," tandas dia.
 
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan sejak hari pertama seluruh jajaran Kementerian Perhubungan sudah bekerja cepat dan kolaboratif dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT, dan instansi terkait.

“Sejak hari pertama, saya telah meminta seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bekerja cepat, tanggap, dan kolaboratif dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT serta seluruh instansi terkait. Semua sumber daya kami kerahkan baik dari laut, udara, maupun darat untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban,” ujar Menhub Dudy.

Hari ini (kemarin)-red, pencarian diperkuat dengan kedatangan KRI Fanildo 732 dari Koarmada II Surabaya yang memiliki teknologi sonar canggih hingga kedalaman 400 meter, serta tim penyelam, helikopter, tim Kopaska, dan para ahli dari Pushidrosal.

“Hari ini, jajaran Kemenhub turut meninjau langsung lokasi pencarian menggunakan Kapal Patroli KPLP KN Grantin. Kami ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi optimal sebelum diterjunkan ke lapangan,” tambahnya.
Menhub juga menekankan perhatian penuh pada para penyintas:

“Saya menginstruksikan agar para penyintas mendapatkan penanganan terbaik, baik secara medis maupun psikologis. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di tengah jalan.”

Kondisi Cuaca dan Fokus Pencarian

Berdasarkan BMKG, cuaca di lokasi pencarian berawan tebal dengan potensi hujan ringan, gelombang laut berkisar 0,5–2 meter, dan angin 4–20 knot.

Fokus pencarian tetap diarahkan ke sektor selatan titik tenggelam kapal.

Hingga pagi ini, Minggu 6 Juli 2025, data korban masih sama: 30 selamat, 6 meninggal dunia, dan 29 orang masih dalam pencarian. 

Pencarian tetap dilanjutkan dengan harapan seluruh korban segera ditemukan.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved