Sponsored Content
Jadi Duta Badung Bali, Sekaa Gong Wanita Karang Asti Komala Tampil Mempesona di PKB 2025
Sekaa Gong Wanita Karang Asti Komala Desa Adat Ungasan tampil maksimal didukung langit malam yang cerah.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sekaa Gong Wanita Karang Asti Komala, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan didapuk menjadi Duta Kabupaten Badung pada Utsawa (Parade) Gong Kebyar Wanita serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 tahun 2025.
Melangkah penuh percaya diri, para yowana dari sisi Kelod Gumi Keris (Badung Selatan, red) itu mebarung (beradu) dengan duta Kabupaten Gianyar di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), Senin 7 Juli 2025 malam.
Para yowana Ungasan berjalan anggun di atas panggung dengan balutan busana bernuansa biru dan silver.
Sementara di sisi tribun panggung riuh oleh tepuk tangan dan teriakan penonton.
Baca juga: Jadwal PKB 2025 Hari ini 10 Juli 2025: Kesenian Tradisional Sunda hingga Parade Gong Kebyar Dewasa
Penampilan Sekaa Gong Wanita Karang Asti Komala ini disaksikan langsung oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Gubernur Bali I Wayan Koster, Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa, OPD Pemkab Badung, dan ribuan penonton yang memadati tribun panggung terbuka Ardha Candra.
Kala itu, Sekaa Gong Wanita Karang Asti Komala Desa Adat Ungasan tampil maksimal didukung langit malam yang cerah.
Ada tiga materi yang ditampilkan, hasil dari penggalian kreativitas seni karawitan, gerak tari, dan olah vokal.
Pertama, Tabuh Telu berjudul “Yogi Suara” yang terinspirasi dari kondisi Bali saat ini, yang mengalami paradoks-paradoks ekstrem dan menggerogoti tata pesona nyaman Bali.
Kondisi ini menyebabkan kekacauan, kegaduhan, risau, dan resah.
“Tabuh kreasi Yogi Suara ini penggarap terinspirasi dari perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi di Bali saat ini. Melalui karya Yogi Suara ini, kita diajak meyasa kerthi (berupaya) mempertahankan kelangsungan hidup ini, agar Bali bisa ajeg dari hal-hal negatif,” ungkap Koordinator Gong Kebyar Wanita Badung sekaligus Prajuru Desa Adat Ungasan, I Made Suada S.Ag M.Si.
Sedangkan garapan kedua menampilkan tari kreasi berjudul “Tedung Jagat” yang merupakan kiasan kata untuk seorang pemimpin yang memiliki kebijaksanaan dan kewajiban memberikan kenyamanan kepada rakyatnya.
Sebagai informasi, tari kreasi ini diciptakan pada ajang PKB ke-40 tahun 2018.
“Tedung Jagat ini bagaimana pemimpin bisa mengayomi seluruh masyarakat yang tercermin dalam konsep Asta Brata,” terang Suada.
Sebagai pamungkas, Sekaa Gong Kebyar Wanita Karang Asti Komala menyajikan Sandyagita dengan judul “Jagat Hita yang menyiratkan kesadaran dalam pencapaian Moksartam Jagadhita, konsepsi holistik dunia sekala niskala.
Dengan konsep garap paduan suara Bali mengedepankan harmoni dan accord dengan ornamentasi tembang Bali, mengajak kita menjaga keharmonisan di antara sesama sebagai wujud saling hormat-menghormati dalam interaksi kemasyarakatan mengedepankan toleransi.