Berita Denpasar
Penggantian 1.500 Km Pipa PDAM Butuh Anggaran 2,5 Triliun, Pemkot Denpasar Bali Hitung-hitungan Lagi
pihaknya akan menghitung kembali apakah melanjutkan 1.500 km atau melakukan pertimbangan lain.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemkot Denpasar melalui Perumda Air Minum Tirta Sewakadharma atau PDAM akan melakukan penggantian pipa yang sudah tua.
Penggantian pipa dan optimalisasi pengaliran air ini akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Rencananya penggantian pipa akan dilakukan sepanjang 1.500 km.
Namun dari hitung-hitungan yang dilakukan, anggaran yang dibutuhkan membengkak hingga Rp 2.5 triliun.
Baca juga: Kondisi Memprihatinkan, Perumda Pasar Beber Kepemilikian Pasar Tenten Mengwi Bali Belum Sah
Pembengkakan terjadi dari awal rancangan feasibility study (FS) sebesar Rp 800 miliar.
Dengan pembengkakan tersebut, Pemkot Denpasar pun melakukan hitung-hitungan lagi.
"Awalnya rancangan FS 800 miliar, setengah akan diberikan bantuan Kementerian Keuangan, setengahnya Pemkot. Dengan anggaran 800 miliar, kemampuan Perumda mampu bayar pengembalian investasi," papar Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Namun dengan adanya pembengkakan, pihaknya akan menghitung kembali apakah melanjutkan 1.500 km atau melakukan pertimbangan lain.
"Atau mungkin di beberapa titik, panjang pipa disesuaikan dengan kondisi pipa di bawah tanah. Mungkin 300 sampai 500 km, nanti akan diskenariokan pembiayaannya seperti apa setelah ada kajian dari PII pusat," imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, sistem KPBU ini juga mengonsepkan untuk menurunkan NRW atau tingkat kebocoran air.
Dan menurutnya ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Sehingga pihaknya pun akan melakukan perhitungan dengan lebih cermat.
Selain itu, pihaknya juga akan berhitung agar jangan sampai ada peningkatan tarif signifikan setelah KPBU ini dilaksanakan.
"Dari skenario awal dengan panjang pipa 1.500 km, tahun 2029 wajib naikkan tarif. Tapi kami berkomitmen bagaimana agar tidak terjadi kenaikan signifikan. Sedang dikaji," paparnya. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.